Memancing Capres-Cawapres Berdebat soal Bencana

| 27 Dec 2018 17:56
Memancing Capres-Cawapres Berdebat soal Bencana
Dampak tsunami Selat Sunda (Istimewa)

Jakarta, era.id - Mitigasi bencana jadi topik lagi. Seperti biasa, bahasan soal ini selalu menyeruak ketika bencana terjadi, dan kembali surut ketika bencana dilewati. Langkah lebih nyata wajib diambil. Wacana pun muncul, bahwa mitigasi bencana harus jadi materi debat capres-cawapres Januari 2019 mendatang. Tujuannya jelas, untuk menakar sejauh mana pemerintahan mendatang bisa menyiapkan langkah antisipasi dan penanganan bencana.

Soal ini, kubu pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno berkomentar. Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso yang merupakan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengaku setuju. Menurut Djoko, mitigasi bencana bagi negara dengan kondisi geografis rawan bencana macam Indonesia, mitigasi bencana adalah hal yang wajib dikritisi.

"Saya kira bagus. Karena perdebatan yang dibutuhkan masyarakat itu sangat bagus. Sehingga menghasilkan pemikiran-pemikiran yang baik tentang bagaimana kita menghadapi bencana. Jadi saya kira bagus," kata Djoko ditemui di Jakarta, Kamis (27/12/2018).

Lebih spesifik, Djoko menyoroti sistem pendidikan mitigasi bencana di Indonesia. Hal ini penting untuk menciptakan pemahaman dan menumbuhkan respons tepat bagi masyarakat dalam menghadapi bencana. Enggak cuma itu, sistem peringatan bencana pun jadi faktor yang menurutnya masih amat lemah dan harus diperbaiki. 

"Bagaimana penyiarannya, bagaimana alarmnya, bagaimana ya kesiapsiagaannya. Banyak. Memang banyak hal yang kita harus perbaiki untuk meningkatkan kualitas kemampuan kita menghadapi bencana," tuturnya.

"Di daerah-daerah lain saya kira masih perlu. Dan juga latihan-latihan, demikian juga pendidikan masyarakat. Kalau ada gempa bagaimana harus masuk di bawah kolong meja. Kalau tsunami larinya kemana (itu masyarakat harus paham)."

Disiarkan luas

Soal debat capres-cawapres, Djoko meminta agar penyiaran dilakukan seluas-luasnya lewat semua stasiun televisi.

"Kita usulkan semua televisi boleh menyiarkan langsung. Sehingga bisa saling menutup. Kalau satu titik ini dia kuat di daerah Jakarta, yang lain bisa menutup. Jadi gitu," kata Djoko.

Lebih lanjut, Djoko menjelaskan tugas timnya dalam persiapan debat capres-cawapres mendatang. Kata Djoko, tim akan mempersiapkan materi secara matang, mulai dari penyampaian visi dan misi capres-cawapres secara luas hingga mempersiapkan materi-materi terkait tema debat.

"Itu insyaallah sudah kita siapkan. Apakah yang menyampaikan capres atau cawapres, atau tim, itu nanti kita lihat siapa yang sampaikan. Kita menyiapkan pembicara untuk tanggal 9 Januari. Kita menyiapkan materi untuk tanggal 17 Januari. 17 Januari, 17 Februari, 17 maret dan paling akhir Maret," jelasnya.

Sebelumnya, Prabowo juga diketahui sempat menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selasa, Jumat (21/12).

Sekjen Partai Demorkat, Hinca Panjaitan mengatakan, kedatangan Ketua Umum Partai Gerindra itu di antaranya adalah untuk membahas persiapan materi debat capres-cawapres 2019.

"Materi debat bagian kami bicarakan, penting agar publik dapat informasi cukup, kerja lima tahunan bisa disampaikan," kata Hinca.

Menurut Hinca, pengalaman SBY mengikuti dua kali debat capres menjadi bahan pembahasan berbagi pengalamannya saat pertemuan nanti. Sejak awal, lanjut Hinca, SBY memposisikan dirinya sebagai mentor bagi Prabowo.

Rekomendasi