Sibuknya Sandiaga Demi Mengejar Suara Jokowi

| 31 Dec 2018 18:54
Sibuknya Sandiaga Demi Mengejar Suara Jokowi
Sandiaga saat lari pagi di Waduk Cengklik, Boyolali (Foto via @sandiuno)
Jakarta, era.id - 9 Agustus lalu, status Sandiaga Uno berubah. Dari seorang Wakil Gubernur DKI, Sandiaga memilih 'naik kelas' jadi cawapres.

Terpilihnya Sandiaga menjadi cawapres dari Prabowo Subianto adalah sebuah kejutan. Meski namanya sempat masuk dalam bursa cawapres, namun publik menilai kecil kemungkinan itu bakal terwujud. Toh politik memang bukan hitung-hitungan di atas kertas semata.

Setelah resmi diputuskan KPU sebagai cawapres, Sandiaga terus 'berlari' Dia mengklaim sudah mengunjungi 970 lokasi untuk sosialisasi. 

"Kegiatan sosialisasi yang kita lakukan dan hari ini saya sudah berhasil, Alhamdulillah mengumpulkan titik-titik kunjungan sekitar 965 atau 970," kata Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandi di Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (31/12/2018).

Dan selama kunjungan itu, dia merasakan ada partisipasi politik dari masyarakat. Misalnya di Medan, saat para ustaz memberikan sumbangan.

"Sekarang masih meminta kepada mereka data-data nama yang hadir sehingga bisa sesuai dengan peraturan KPU," kata pengusaha ini.

"Ada juga yang di dalam bentuk komitmen seperti yang di Sulawesi Selatan, di Bulukumba, dapat komitmen dan sumbangan Rp24 juta," lanjut Sandiaga.

Hal ini diharapkan merupakan suatu budaya baru bahwa selama ini dalam politik itu masyarakat didatangi kemudian "disawer", tapi sekarang terbalik, masyarakat yang memberikan bantuan.

"Saya harapkan yang jadi mekanisme pendanaan politik masa depan di mana politisi-politisi yang baik, yang bagus bisa mengandalkan partisipasi masyarakat untuk berjuang melakukan perubahan," katanya.

 

Rekomendasi