"Penindakan tegas tembak mati itu, karena mereka melawan petugas," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mabes Polri, Jakarta Selatan, kemarin.
Tindakan tegas dan terukur itu terjadi di tujuh kepolisian daerah. Polda Metro Jaya memegang angka tertinggi, sebanyak 20 penyelundup narkoba meregang nyawa karena terjangan timah panas petugas. Peringkat kedua, Polda Sumatera Utara 13 orang, Polda Lampung tujuh orang, Polda Jawa Timur empat orang, Polda Riau dua orang, dan Bareskim Mabes Polri enam orang.
Sementara Polda Sumatera Selatan, Polda Kalimantan Barat, dan Polda Sulawesi Selatan masing-masing satu orang.
Kendati demikian, Tito menerangkan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba dan tersangka penyalahgunaan narkoba sepanjang 2017 menurun dibandingkan tahun lalu.
"Jumlah kasus menurun lima persen dari 47.767 kasus menjadi 45.257 kasus di tahun ini. Untuk tersangka, turun enam persen dari 60.387 orang menjadi 56.791," lanjutnya.
Meski jumlah kasus dan tersangka menurun, barang bukti yang disita justru meningkat. Polisi menyita 150 ton tahun ini, sementara pada 2016 hanya 11 ton. Barang bukti ekstasi sebanyak 2,69 juta butir pada 2017, sementara tahun lalu hanya 1,11 juta butir. Sabu sebanyak 2,55 ton pada 2017, sementara pada 2016 sebanyak 1,64 ton. Ringkasannya, pada grafis di bawah ini.