Menurut dia, hal ini dilakukan Prabowo saat debat perdana pilpres pada 17 Januari lalu. Bahkan, kata Dian, di setiap jeda segmen tim selalu mengingatkan agar Prabowo lebih agresif terhadap lawan politinya Jokowi-Ma'ruf Amin. Namun, hal justru ditolak oleh Prabowo.
"Dari semua tim kami, berupaya mendorong kepada Pak Prabowo agar agresif tapi beliau memutuskan untuk tidak. Pak Prabowo itu sosok yang negarawan," katanya, di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Di samping itu, Politikus PAN ini menilai, Prabowo memahami jika masyarakat tidak selalu menyukai pemimpin yang arogan. Sehingga, kata dia, saat ini strategi terbaik untuk memenangkan hati rakyat adalah prinsip untuk menang tidak harus selalu menyerang.
"He show his class, saat ini bahwa untuk menang tidak harus dengan menyerang, menjatuhkan atau menistakan bagi dia dengan mengungkapkan program aksi yang akan dilakukan, bila kami mendapatkan amanah dari rakyat Indonesia adalah hal itu yang sebetulnya ingin diungkapkan instead of menyerang kepada pihak incumbent," tuturnya.
Kendati demikian, Dian mengaku, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi terkait penampilan Prabowo-Sandiaga dari debat perdana. Menurut dia, memang keinginan Prabowo sendiri untuk tidak bersikap agresif dengan melontarkan serangan di panggung debat.
"Sekali lagi saya tegaskan Bapak Prabowo adalah seorang negarawan. Beliau tidak mau menyerang atau menjatuhkan orang karena beliau ingin membangun sebuah peradaban ingin membangun sebuah demokrasi yang sehat," tutupnya.