"Saya rasa bagus ya karena ini juga mengklarifikasi bahwa dubes dari seluruh Uni Eropa mengklarifikasi itu tidak bener mereka memposisikan dirinya ke salah satu kandidat," kata Erick kepada wartawan di Hotel Gran Melia, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (24/1/2019).
Erick menyampaikan, pernyataan klarifikasi ini dilakukan setelah beredarnya isu negara-negara Eropa yang menyatakan mendukung kemenangan pasangan capres-cawapres bernomor urut 02, Prabowo-Sandi, di Pilpres 2019. Polemik ini muncul setelah, adanya pertemuan 23 dubes negara Eropa dengan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso.
Menurut Erick, apa yang disampaikan para dubes negara Uni Eropa itu menunjukkan bahwa mereka bersikap netral dan menghormati kedaulatan negara Indonesia, termasuk soal demokrasi.
"Mereka klarifikasi, mereka harus netral karena harus menghormati negara masing-masing," lanjutnya.
Erick juga menegaskan kunjungan dubes Uni Eropa ke TKN Jokowi-Ma'ruf Amin atau sebelumnya ke BPN Prabowo-Sandi, bukan dalam artian pihaknya meminta dukungan. Sebaliknya, kunjungan para duta besar ini hanya membahas sejumlah program kerjasama antara Uni Eropa dengan Indonesia.
"Tidak, negara Eropa netral. Sudah disampaikan dan kita di sini juga tidak minta dukungan negara Eropa karena Indonesia bisa besar karena kita punya program yang baik. Kita bisa besar karena punya program yang baik tentu punya partner-partner bukan orang asing ini mendikte kita," ujarnya.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) ini juga menyebut, pihaknya tak khawatir disebut antek asing. Sebab, para dubes ini sejak awal sudah menyatakan netral. Ia malah heran jika kubunya dituding antek asing padahal menurut dia kubu lawan justru lebih dekat dengan pihak asing.
"Kenapa pro asing? Orang mereka di sini menyatakan netral. Kalau mereka mendukung, baru pro asing. Berarti yang pro asing siapa? Dan jelas, temen media meliput bagaimana banyaknya orang asing. Dalam acara debat orang asing datang, di pidato kebangsaan orang asing datang. Nah ini jangan dibalik," ungkap Erick.
Supaya kalian tahu, rombongan para dubes dipimpin oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend. Hadir pula dalam kunjungan tersebut sejumlah dubes dan perwakilan misi negara UE seperti Austria, Belanda, Bulgaria, Ceska, Denmark, Jerman, Italia, Prancis, Finlandia, dan Polandia.
Mereka diterima oleh Ketua TKN Erick Thohir bersama anggota TKN Jokowi-Ma'ruf Amin seperti Usman Kansong, Tina Talisa, Fiki Satari, Meutya Hafidz, Rosan Roeslani, Muhammad Lutfi, dan Latifah Al Ansori. Pertemuan tersebut juga dilakukan tertutup.