TKN Sebut Nama Jaksa Agung dari BPN Angan-Angan

| 01 Feb 2019 22:22
TKN Sebut Nama Jaksa Agung dari BPN Angan-Angan
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Amin Abdul Kadir Karding (Foto: Wardhani/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengatakan kubu paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sedang berangan-angan. 

Hal ini dia sampaikan setelah kubu paslon 02 menggulirkan sejumlah nama calon jaksa agung jika nanti Prabowo-Sandiaga terpilih di Pilpres 2019.

"Ya gimana gulirkan nama jaksa banyak, banyak enggak jadinya kok, itu namanya jaksa dalam angan-angan," kata Karding kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (1/2/2019).

Nama yang disebut-sebut akan dipilih sebagai Jaksa Agung oleh paslon 02 itu adalah mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, dan Chandra M Hamzah. Tak hanya itu, ada juga nama penyidik senior KPK Novel Baswedan serta ahli hukum Todung Mulya Lubis.

Adapun alasan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga memilih nama-nama tersebut karena mereka tidak terafiliasi dengan parpol manapun. Secara tidak langsung, hal ini sama juga dengan menyindir Jaksa Agung HM Prasetyo yang merupakan mantan kader Partai NasDem.

Menanggapi itu, Karding justru menilai tak elok mereduksi partai politik. Sebab terkesan, tidak ada orang partai yang profesional. 

"Kalau itu sindiran bahwa jaksa itu calon jaksa angan-angan itu, tidak dari parpol, saya kira jangan kita mereduksi parpol. Itu pertama," ungkap dia.

Ketua DPP PKB itu mencontohkan ada jaksa agung yang bekerja profesional, meski merupakan orang partai politik tertentu. Mereka adalah Baharodin Lopa dan Marzuki Darusman.

"Banyak pengalaman Indonesia dipimpin oleh orang dari politik ada pak Baharodin Lopa pak Marzuki Darusman pernah jadi Jaksa Agung," jelas Karding.

"Yang penting sebenarnya adalah dia profesional dia punya pengalaman dan dia juga memiliki integritas yang tinggi. Dan bersandar pada kepentingan hukum sendiri itu yang penting," tutupnya.

Tags : pilpres 2019
Rekomendasi