RSHS Bandung Rawat Inap Pasien Obesitas Asal Karawang

| 03 Feb 2019 15:17
RSHS Bandung Rawat Inap Pasien Obesitas Asal Karawang
Pasien obesitas asal Karawang Sunarti dibawa ke IGD RSHS Bandung. (Arie Nugraha/era.id)
Bandung, era.id - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung memindahkan perawatan pasien perempuan Sunarti, yang mengalami kegemukan (obesitas) rujukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke ruang rawat inap Fresia 2.

Pemindahan ruangan itu dilakukan, usai dilakukan perawatan selama satu hari di IGD pada hari Jumat (01/02/2019) pukul 18.00 WIB.

Menurut Kepala IGD RSHS Bandung Dodi Tavianto, hal itu dilakukan agar tahapan pemeriksaan medis dapat dilakukan lebih detail dan berkelanjutan, karena penanganan tindakan medis IGD terhadap pasien berbobot 148 kilogram dengan tinggi badan 150 centimeter dari Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari hanya bersifat pertolongan pertama. 

"Kan kalau di ruangan (rawat inap) kita bisa konsultasi dengan bagian gizi dan lain sebagainya bersama bidang-bidang yang terkait, bagaimana penanganan medisnya disamping keluhan utamanya sesak tadi," kata Dodi di IGD RSHS Bandung, Minggu (3/2/2019).

 

"Kita pasti akan menggali lebih dalam lagi kalau di IGD, pemeriksaan hanya boleh dikatakan seadanya. Kita hanya mengacu ke keluhan utamanya, tapi kalau sudah diruangan kita bisa periksa lebih banyak lagi," tambah dia.

Dodi menjelaskan saat di IGD, Sunarti diperiksa contoh darah untuk menganalisa kadar gas darah dan pemeriksaan echo cardeografi yang hasilnya masih dalam batas normal. Fungsi ginjal, darah, gas darah seperti karbondioksida dan oksigen dianggap tidak ada gangguan berarti.

Namun dalam pemeriksaan echo cardeografi, Dodi mengatakan diketahui terdapat hipertensi hadysis (HHD) yaitu gangguan pada organ jantung yang disebabkan tekanan darah tinggi. Gangguan organ jantung tersebut ungkap Dodi adalah penebalan dinding jantung yang diakibatkan kegemukan (obesitas).

"Tapi tidak akan sampai menyebabkan satu gangguan medis yang bermakna kalau melihat hasil echo cardeografinya," ujar Dodi.

Untuk penanganan sesak nafas dan pengganti makanan saat perawatan di IGD, petugas medis memasang alat bantu pernapasan untuk menyalurkan oksigen dan pemberian infus. Kondisi terakhir pasien sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap dianggap baik dan masih bisa diajak berbincang.

Namun untuk urusan asupan makanan, tidak bisa diberikan menu khusus karena fasilitas tersebut tidak ada di IGD dan harus dikonsultasikan sebelumnya dengan ahli gizi. Untuk mengantisipasinya jelas Dodi, keluarga pasien diberikan panduan saat menyajikan makanan.

"Nanti masalah itu dilakukan di ruangan dikonsultasikan dengan ahli gizi. Menunya, karbohidrat, protein, lemak dan lain sebagainya ahli gizi yang menentukan setelah pasien di ruangan," tutur Dodi.

Supaya kamu tahu, pasien perempuan Sunarti yang mengalami kegemukan (obesitas) datang ke IGD RSHS tanggal 31 Januari 2019 pukul 20.42 WIB dengan keluhan sesak napas rujukan dari RSUD Karawang. 

Rekomendasi