"LTA sedang menyelidiki insiden tersebut. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang masalah ini, LTA perlu bertemu dengan pengemudi dan penumpang untuk mendengar dari mereka masing-masing mengenai insiden itu," kata otoritas setempat seperti kami kutip dari Channel NewsAsia, Selasa (5/2/2019).
Video itu direkam oleh sang sopir, Kamaruzzaman Abdul Latif. Penyebabnya, si penumpang ngamuk kepada Kamaruzzaman karena dia coba menghindari rute Electronic Road Pricing (ERP). Seperti yang kita tahu, tarif taksi daring memang tidak termasuk biaya tol. Makanya pengemudi biasa meminta tambahan tarif kepada penumpang.
Cuma --ini versi Kamaruzzaman-- karena penumpang menolak, dia pun memilih menghindari jalur ERP. Sedangkan rute tujuan penumpang, memang melalui jalan bebas hambatan. Makanya si penumpang marah dan menolak saran Kamaruzzaman.
"... saya memintanya untuk memberi tahu saya jika dia tahu cara menghindari ERP, tetapi dia tidak bisa mengarahkan saya ..." kata Kamaruzzaman.
Masalah tidak berhenti sampai di sana. Begitu si penumpang mau turun, eh dia tak bisa membuka pintu. Akhirnya tudingan coba menculik pun melayang. Padahal, kata Kamaruzzaman, pintu tak bisa dibuka karena memang terkunci secara otomatis.
Channel NewsAsia kemudian mencoba meminta konfirmasi kepada Go-Jek. Startup unicorn asal Indonesia ini memastikan siap bekerja sama dengan investigasi LTA.
"GOJEK mengetahui investigasi LTA, yang sedang kami kerjakan secara terus-menerus. Tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut pada tahap ini," kata perusahaan itu.
-
Afair10 Apr 2019 09:31
Menkominfo Bangga Indonesia Punya Decacorn
-
Afair01 Feb 2019 14:57
Lagi-lagi Go-Jek Dapat Suntikan Dana Asing
-
Afair09 Jan 2019 17:49
Gojek Ditolak di Filipina
-
Afair30 Nov 2018 07:28
Go-Jek Bakal Lebarkan Sayap di Singapura