Palestina-Jordania Kecam Penutupan Masjid Al-Aqsa oleh Israel

| 19 Feb 2019 15:31
Palestina-Jordania Kecam Penutupan Masjid Al-Aqsa oleh Israel
Ilustrasi (Pixabay)
Ramallah, era.id - Presiden Palestina dan Jordania mengutuk keras penutupan kompleks pemakaman Gerbang Ar-Rahmah, yang berdampingan dengan tembok timur Masjid Al-Aqsha. Penutupan itu dilakukan Israel dengan menggunakan rantai dan gembok.

Kantor Presiden Palestina juga menentang rencana Israel untuk melakukan penutupan sementara dan pemisahan sebagian masjid tersebut, demikian dilansir Antara, Selasa (19/2/2019).

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan kemarin, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA, Kantor Presiden Palestina menganggap kekuatan pendudukan Israel bertanggung jawab atas ketegangan dan situasi yang memburuk di wilayah tersebut.

Kantor Presiden Palestina memperingatkan Israel agar tidak melanjutkan kebijakan penindasan dan sewenang-wenangnya, yang hanya akan mengakibatkan aksi pembalasan dan menyulut kemarahan rakyat Palestina.

Kantor Presiden Palestina menegaskan kantor itu mengikuti tindakan Israel saat ini di dalam kompleks Masjid Al-Aqsha, dan melakukan kontak untuk menekan Israel, penguasa pendudukan, untuk menghentikan agresinya terhadap masjid tersebut, orang yang beribadah, dan menuntut dilestarikannya status quo 1967 masjid itu.

Sementara itu, Kementerian Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Jordania mengutuk dengan keras penutupan Israel atas Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Jerusalem), yang diduduki, dan penyerangan terhadap orang yang beribadah.

Juru bicara kementerian tersebut Sufian Al-Qudah menuntut Israel bertindak sejalan dengan hukum internasional dan segera membuka kembali pintu gerbang itu. "Menghormati kesucian tempat suci tersebut, tidak melarang orang yang ingin beribadah memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha, menarik pasukan keamanannya dari kompleks tempat suci itu dan menghormati perasaan umat Muslim," kata Kantor Berita Jordania, Petra.

Juru bicara tersebut mengecam tindakan Israel terhadap Masjid Al-Aqsha sebagai pelanggaran nyata terhadap status quo hukum dan sejarah, serta kewajiban Israel berdasarkan hukum internasional dan hukum kemanusiaan internasional, sebagai kekuatan pendudukan, dan menganggapnya sepenuhnya bertanggung jawab atas keselamatan masjid itu.

Ia menekankan, Kementeri Luar Negeri Jordania mengikuti perkembangan berbahaya ini melalui bermacam saluran guna menjamin pemukaan kembali gerbang tersebut dan pemulihan ketenangan di Al-Haram Asy-Syarif.

Ia mengatakan kementerian itu telah melancarkan protes ke Kementerian Luar Negeri Israel, dan menyampaikan pengutukan pemerintah terhadap tindakan provokatif Israel terhadal Al-Haram Asy-Syarif, dan menuntut penghentian segera semua tindakan tersebut, kata Petra.

Rekomendasi