3 Kontroversi Andi Arief lewat Twitternya

| 04 Mar 2019 17:49
3 Kontroversi Andi Arief lewat Twitternya
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Andi Arief (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief ditangkap polisi karena kasus narkoba di Hotel Menara Peninsula, Jakarta Barat, Minggu (3/3) kemarin.

Andi ditangkap setelah mengonsumsi sabu. Namun, sejumlah barang bukti sempat dibuang Andi sebelum penangkapan terjadi, Minggu (4/3/2019).

Nama Andi terkenal sebagai politisi karena beberapa pernyataanya yang kontroversial. Berikut kami rangkum pernyataan kontroversialnya.

1. Mahar politik dan jenderal kardus

Dia mulai dikenal karena isu mahar politik Rp500 miliar dari Sandiaga Uno kepada PKS dan PAN supaya jadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto. Pernyataan itu dia lontarkan di akun Twitternya, @AndiArief__ pada 8 Agustus 2018, atau di detik terakhir deklarasi pasangan bagi koalisi Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat.

Dia juga berkicau soal kekecewaannya terhadap Prabowo, yang lebih memilih Sandiaga sebagai pasangannya. Dia menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus. 

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghatgai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," kata Andi Arief, Rabu (8/8/2018).

"Di luar dugaan kami, ternyata Prabowo mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar. Sandi Uno yang sanggup membayar PAN dan PKS masing-masing Rp 500 M menjadi pilihannya untuk cawapres," imbuhnya. 

2. Prabowo dianggap tak serius nyapres

Pada 12 Oktober 2018, Andi lewat Twitternya, berkata Prabowo kurang serius berkampanye. Andi menegaskan, Pilpres 2019 adalah proses untuk itu memilih presiden baru. Sehingga, ketika Prabowo tak keliling Indonesia secara aktif, maka ini akan berimbas pada partai pendukungnya. Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno saat ini diusung oleh Partai Gerindra, PKS, PAN, Partai Demokrat dan Partai Berkarya.

"Ini otokritik: Kalau dilihat cara berkempanyenya sebetulnya yang mau jadi Presiden itu @sandiuno atau Pak Prabowo ya. Saya menangkap kesan Pak Prabowo agak kurang serius ini mau jadi Presiden," tulis Andi di Twitternya.

"Pilpres itu memilih Presiden, jadi kalau Pak Prabowo tidak mau keliling indonesia Aktif, gak ada rumus ajaib untuk menang. Kalau Pak Prabowo agak males-malesan, kan gak mungkin partai pendukungnya super aktif," katanya.

Dia pun meminta Prabowo untuk sering turun ke jalan lapangan untuk berkampanye.

"Enam bulan adalah waktu yang terlalu pendek dalam politik. Pak Prabowo harus keluar dari sarang Kertanegara, kunjungi rakyat, sapa, peluk cium dan sampaikan apa yang akan dilakukan kalau menang di tengah ekonomi yang sulit ini," ujar Andi.

3. Surat suara tercoblos

Pada 3 Januari 2019, Andi berkicau tentang adanya surat suara yang tercoblos. Melalui akun Twitter pribadinya, @AndiArief__, Andi mencuit, "mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara yg sudah dicoblos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya karena ini kabar sudah beredar". 

Namun, saat ini kicauan dari politisi partai berlambang mercy tersebut telah dihapus oleh Andi Arief. Setelah ditelusuri otoritas terkait, informasi ini adalah tidak benar.

Kini, pernyataan Andi di Twitter bisa jadi tidak akan muncul lagi. Sebab, dalam beberapa waktu ke depan, dia harus fokus menghadapi proses hukum yang sedang dia alami, yaitu keterlibatan kasus narkoba.

Rekomendasi