"Jangan semua kegiatan ada yang kurang bagus, semua Jokowi. Misalnya ada yang cerai, juga Pak Jokowi. Semoga ini tidak menjadi cara berpolitik yang apa-apa diarahkan kepada Pak Jokowi. Itu tidak baik," kata Karding kepada wartawan, Senin (11/3/2019).
Ketua DPP PKB itu bilang, pihaknya malah tak tahu menahu soal acara tersebut. Menurutnya, pembatalan konser tersebut merupakan wewenang kepolisian setempat, dalam hal ini, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surabaya, Jawa Timur.
Daripada membangun opini jika konser itu diintervensi oleh pemerintah, kata Karding, penyebab pembatalan konser itu baiknya langsung ditanyakan pada pihak berwenang.
"Sebaiknya ditanya saja ke kepolisian daerah setempat. Jadi jangan mudah membangun framing. Tentu ada alasan yang diberikan kepolisian," tegasnya.
Sebelumnya, Sandiaga menyesalkan tindakan kepolisian yang tidak memberikan izin penyelenggaraan konser Hadapi dengan Senyuman. Padahal, dia dijadwalkan menghadiri acara tersebut bersama beberapa tim Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
"Saya baru mendapatkan informasi bahwa konser Hadapi Dengan Senyuman tidak mendapatkan izin dan dibatalkan," kata Sandiaga.
"Oleh karena itu dengan sangat menyesal saya tidak berangkat ke Surabaya dan mudah-mudahan para penonton yang sudah membeli tiket sudah bersiap-siap mohon maklum dan tentunya dan tentunya apapun yang terjadi kita hadapi dengan senyuman sukses buat semuanya sampai jumpa di lain waktu," pungkasnya.
Padahal dalam unggahan di akun Instagramnya dua hari lalu, Sabtu (9/3), putra bungsu Ahmad Dhani hasil pernikahannya dengan Maia Estianty, Dul Jaelani mengungkap konser yang menghadirkan dirinya bersama sang kakak, Al, juga istri Dhani saat ini Mulan Jameela, Virza, drummer T.R.I.A.D Ikmal Tobing, dan Dewi Dewi tersebut murni gelaran musik, bukan arena kampanye politik.
Atas pembatalan konser tersebut, pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melalui tim advokasinya, Habiburrokhman menyampaikan pihaknya tengah memastikan alasan dibatalkannya konser tersebut.
"Kita lagi cek masalahnya seperti apa apakah dilarang atau seperti apa tapi intinya yang namanya ekspresi seni segala macam enggak seharusnya dilarang. Terlepas faktanya kita enggak tahu yah," kata Habiburrokhman di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (11/3).
Politikus Partai Gerindra itu bilang, terlepas dari adanya dugaan kampanye harusnya tak perlu ada yang dikhawatirkan dari konser untuk Ahmad Dhani tersebut. Apalagi ini hanya konser seni biasa.
"Santai aja bos hari-hari gini kan kita mengisi kampanye dengan kegembiraan. Isi pemilu, dengan seni dengan kebudayaan yang intinya kita pengen situasi yang enjoy enggak perlu orasi-orasi dan sebagainya," tutupnya.