Pemimpin pemadam kebakaran setempat (FDNY), Roger Sakowich mengatakan, dua korban mengalami luka bakar ringan. Sementara petugas pemadam masih ditangani rumah sakit terdekat. Ketiganya terkena luka bakar lantaran berada tak jauh dari sumber api.
Intelijen AS, kata Sakowich, menjelaskan asal api berasal dari unit pendingin di puncak gedung. Kobaran api pertama kali keluar dari lubang pendingin. Namun, Sakowich memerintahkan pemadam kebakaran yang bertugas tidak melakukan evakuasi.
"Api tidak ada di dalam bangunan, di atas gedung," kata Sakowich, dilansir dari laman The New York Time.
"Nyala api keluar dari ventilasi, tidak ada asap atau api di dalam (gedung)," lanjutnya.
Ketika kebakaran terjadi pada Senin (8/1) pagi waktu setempat, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang berada di Washington, menghadiri agenda kerja.
Kebakaran ini diketahui pertama kali ketika kantor pemadam kebakaran New York mendapat panggilan darurat pukul 07.00 waktu setempat. Sekitar 75 menit kemudian, lanjut Sakowich, petugas pemadam kebakaran memberikan informasi melalui twitter, si jago merah berhasil ditaklukkan.
Trump Tower adalah lokasi Trump mengumumkan maju dalam pencalonan Presiden pada Pemilu AS yang diselenggarakan 8 November 2016 lalu. Pemilu ke-58 AS tersebut akhirnya dimenangkan Trump. Sejak itu, pengusaha properti asal AS tersebut bertempat tinggal di Gedung Putih, setelah sebelumnya menjadikan Trump Tower sebagai rumahnya selama 30 tahun.