Pemerintah di Damaskus menegaskan bahwa dukungan itu takkan mempengaruhi pendirian kokoh Suriah dalam memerangi terorisme dan pendudukan asing sampai pembebasan setiap jengkal wilayahnya.
"AS melanjutkan dukungan nyatanya buat terorisme yang mengancam Suriah, dalam pelanggaran nyata dan terus-menerus terhadap Piagam PBB serta ketentuan hukum internasional serta resolusi terkait," kata seorang juru bicara di Kementerian Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah, Selasa (19/3/2019).
Departemen Luar Negeri AS belum lama ini mengumumkan penawaran 5 juta dolar AS buat apa yang disebut "Organisasi Helm Putih" sayap misi khusus Jabhat An-Nusra dan Da'esh, selain peran organisasi tersebut dalam menyusun kebohongan, skenario dan video mengenai masalah serangan senjata kimia di Suriah.
Juru bicara tersebut, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Suriah, SANA Selasa pagi (19/3/2019), menambahkan langkah putus asa AS itu, yang mengikuti tekanan Kerajaan Qatar bahwa AS masih bertaruh untuk mendukung terorisme guna mewujudkan sasaran agenda khususnya di Suriah dan wilayah tersebut untuk melayani penguasa pendudukan Israel.
Ia menyimpulkan dengan mengatakan Republik Arab Suriah dengan keras mengutuk tindakan pemerintah AS dalam menawarkan dukungan diam-diam dan terbuka buat organisasi teror termasuk apa yang dinamakan "helm putih".
Juru bicara tersebut menyeru pemerintah AS agar menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB berkaitan dengan memerangi terorisme dan berhenti mendanai Jabhat An-Nusra dan organisasi lain yang berafiliasi kepadanya.