Klaim AS tentang Matinya Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi

| 27 Oct 2019 14:03
Klaim AS tentang Matinya Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengklaim pemimpin ISIS Abu Bakr al Baghdadi telah tewas dalam rangkaian operasi pasukan militer Amerika Serikat di Suriah. Berita besar terkait tewasnya pemimpin Negara Islam ini disampaikan oleh seorang pejabat senior Pentagon dan seorang pejabat Angkatan Darat AS yang tak disebutkan identitasnya, kepada media Amerika Serikat, Newsweek, kemarin.

Baghdadi tewas terbunuh dalam serangan operasi rahasia di provinsi Idlib, Suriah. Kabarnya, Presiden Donald Trump menyetujui serangan itu seminggu sebelumnya. Namun, kabar tersebut masih diverifikasi. Dilansir New York Times, pasukan komando operasi khusus AS telah melakukan serangan berisiko di Suriah barat laut pada Sabtu (26/10), terhadap seorang pemimpin teroris senior, tapi tak menyebutkan identitasnya.

"Serangan itu disahkan setelah Komando Operasi Khusus Gabungan menerima laporan intelijen yang dapat ditindaklanjuti, karena lokasi target telah di bawah pengawasan selama beberapa waktu," tulis Newsweek.

Sementara itu, Iran sendiri telah mendapat informasi dari sumber-sumbernya di Suriah bahwa Baghdadi telah mati. "Iran diberitahu tentang kematian Banghdadi oleh para pejabat yang berada di lapangan," ujar salah satu pejabat Iran kepada Reuters, Minggu (27/10/2019).

Jika serangan itu berhasil, al-Baghdadi akan menjadi pemimpin teroris peringkat tertinggi yang terbunuh atau ditangkap oleh AS sejak Osama bin Laden pada tahun 2011. Pemimpin ISIS itu dianggap bertanggung jawab atas rentetan kekejian yang dilakukan kelompoknya, termasuk serangan-serangan teror di berbagai benua dan di jantung Eropa.

Penangkapan atau pembunuhan al-Baghdadi akan menjadi kabar positif bagi Trump. Sebelumnya, Trump mendapat banyak kritik karena keputusannya menarik pasukan AS dari Suriah utara. Sebab,keputusan tersebut membuka jalan invasi Turki ke sana.

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah AS, namun Presiden Donald Trump mengatakan di akun Twitternya, "Sesuatu yang besar telah terjadi."

Sumber Gedung Putih kepada Reuters mengatakan, Trump akan melakukan konferensi pers pada Minggu pagi waktu setempat. Pengumuman akan dibuat di Ruang Resepsi Diplomatik, lokasi yang sama di mana Trump mengumumkan pencabutan sanksi yang dijatuhkan terhadap Turki setelah negara itu memenuhi perjanjian gencatan senjata dengan pasukan Kurdi di Suriah, padapada 23 Oktober lalu.

Para staf komunikasi Gedung Putih menolak memberikan komentar ketika diminta untuk mengonfirmasi berita yang akan diumumkan Trump tentang Abu Bakr al-Baghdadi.

Rekomendasi