Salah satu kampanye yang disinggung oleh Hasto tampak jelas militansinya adalah di Jawa Tengah khususnya di wilayah Banyumas, Tegal, dan Brebes. Saat itu, ribuan pendukung Jokowi enggak bergeming dan menunjukkan militansinya meski hujan deras melanda.
Kemarin basah kuyup kehujanan di Tegal. Hari ini bersama ribuan warga Cirebon berpanas-panas diterpa terik matahari di lapangan Pelabuhan Perikanan Gebang Mekar.
Hujan atau panas, semangatnya sama belaka: bersatu untuk Indonesia Maju. pic.twitter.com/nd7hwfcbTq
— Joko Widodo (@jokowi) April 5, 2019
Hal ini, disebutnya menjadi pertanda bagi paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno telah melakukan kesalahan dengan masuk ke basis suara milik capres petahana.
"Masuk Jawa Tengah dan langsung menusuk basis pertahanan Jokowi di Solo Raya adalah kesalahan terbesar Prabowo-Sandi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/4/2019).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini menilai, paslon penantang petahana itu enggak paham dengan kultur yang ada di masyarakat Jawa. Hal ini juga, kata Hasto, makin membuat masa pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin makin masif bergerak dan militan.
"Dalam momentum politik yang pas, militansi pendukung Paslon 01 sangat mengejutkan Paslon 02. Apalagi dalam strategi Sandi sendiri begitu banyak politik sandiwara."
Sedangkan dalam skala nasional, Hasto mengklaim, dari data survei internal mereka daya gedor paslon 01 di Jabar dengan dukungan parpol koalisi pengusung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), relawan dan tokoh membawa dampak yang lebih besar dibandingkan gerakan kubu lawan di Jateng.
"Hal ini bisa dilihat bagaimana di Jateng bagian Barat yang selama ini di klaim berkiblat ke Sudirman Said ternyata hanyalah klaim di udara tanpa dukungan kekuatan darat," sebut dia.
Disambut ribuan warga Kabupaten Banyumas, kemarin, merasakan semangat mereka, saya hanya bisa menjanjikan kerja keras dan dedikasi untuk kemajuan negeri ini. Terima kasih, Banyumas! pic.twitter.com/7EfsETML1k
— Joko Widodo (@jokowi) April 5, 2019
Bahkan, Hasto bilang, strategi tim pemenangan Prabowo-Sandi yang menampilkan mantan kader PDI Perjuangan Rustriningsih yang kini menjadi pendukung 02 ternyata tak memberikan pengaruh di Jawa Tengah. Sebab, yang ada justru muncul perlawanan kepada Rustriningsih.
Kalau kalian belum tahu, Rustriningsih adalah mantan kader partai berlambang banteng dan merupakan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2008-2013 mendampingi mantan Gubernur Jateng Bibit Waluyo.
Rustriningsih yang pernah hadir dalam kampanye terbuka paslon 02 di Lapangan Kemiri, Kabupaten Purworejo beberapa waktu lalu memang mengatakan banyak kader PDIP yang membelot dengan mendukung paslon 02 Prabowo-Sandi.
Hujan deras tercurah dari langit tapi ribuan warga Kabupaten Tegal tak beranjak dari Lapangan Dukuhsalam, Slawi, siang ini.
Saya basah kuyup, mereka basah kuyup, tapi semangat tak kuncup sama sekali. Tetap menyala-nyala, bersama menatap Indonesia yang maju! pic.twitter.com/KpXU96gzaN
— Joko Widodo (@jokowi) April 4, 2019
Pada akhirnya, Hasto menilai karakter pemimpin yang menyebabkan tingkat keterpilihan Jokowi-Ma'ruf terus melesat. Apalagi setelah deklarasi Putih adalah Kita.
Sebab hal itu merupakan cermin bahwa bukan hanya baju Jokowi-Ma'ruf saja yang putih, namun juga mewakili warna politik mereka yang selalu mengedepankan narasi positif. "Semakin mereka (penantang) menebar hoaks dan fitnah, semakin besar prosentase kemenangan Paslon 01."
-
Nasional28 Jul 2022 09:12
Surat Tugas Keluar PDIP Ternyata Tak Cuma Untungkan Puan
-
Afair10 Dec 2018 19:48
Membaca Manuver Politik Pemindahan Markas Prabowo-Sandi