Seperti kasus hoaks yang sudah-sudah, KPU mengatasinya dengan melaporkan penyebaran kabar hoaks ini ke kepolisian. Terhitung, sudah dua kali KPU lapor ke Bareskrim Polri karena diserang hoaks.
Tapi, pada kasus ini, Ketua KPU Arief Budiman belum merencanakan untuk melapor kasus ini ke polisi. Arief berharap polisi bisa menindak tanpa ada laporan.
"Bisa enggak ya, ini langsung ditangani tanpa harus pakai laporan. Karena kalau harus pakai laporan. Terus terang saja, proses (pelaporan)nya kan panjang," kata Arief di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Arief pun mengaku energinya sudah habis untuk persiapan pemilu. Lalu, jika harus mengurusi dan menampik isu hoaks yang berkembang, makin lelah aja KPU.
“jadi, kami menghimbau polisi bisa menindak. Karena itu jelas, berita itu tidak benar,” kata dia.
Sebelumnya, beredar kabar yang ada di media sosial soal tersebarnya hasil rekapitulasi suara sementara di sebelas negara. Hampir semua memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dan hanya dua negara yang memenangkan Jokowi-Ma-ruf.
Saudi Arabia
01 : 25,6%
02 : 65,4%
Yaman
01 : 23,4%
02 : 66,6%
Belgia
01 : 17,1%.
02 : 82,2%
Jerman
01 : 12,3%
02 : 87,7%
UEA
01 : 22,7%
02 : 61,3%
USA
01 : 9,4%
02 : 89,9%
Ukraina
01 : 3,4%.
02 : 96,6%
Papua Nugini
01 : 57,1%
02 : 42,3%
Taiwan
01 : 59,8%
02 : 40,2%
Hongkong
01 : 45,2%
02 : 46,8%
Korea Selatan
01 : 35,2%
02 : 64,8%