Jakarta, era.id - Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon bilang, sejumlah website Prabowo-Sandi sempat mengalami cyber attack.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menjelaskan, serangan DDoS ini terjadi antara tanggal 15 hingga 16 April. Katanya, sejumlah situs yang diserang yakni situs resmi yang dikelola oleh BPN seperti www.prabowo-sandi.com hingga www.okeoce.net.
Puncak serangan yang dirasakan pihaknya, kata Fadli, terjadi pada tanggal 15 April berlangsung selama satu jam yakni dari pukul 19.00 WIB hingga 20.00 WIB.
“(Serangan) berasal dari 20 negara dan ini sangat ganggu peoses demokrasi kita,” katanya, di Jalan Kertanegara No.4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Fadli menilai, serangan terhadap aset digital Prabowo-Sandi ini dilakukan secara terencana, dengan tujuan untuk melumpuhkan aset milik kubunya. Katanya, serangan ini sangat mengganggu aplikasi relawan salah satunya aplikasi ‘Ayo jaga TPS’.
“Ini melumpuhkan aset kami,” tutunya.
Wakil Ketua DPR ini mengimbau, aparat kepolisian untuk bisa menangani hal ini. Namun, saat ditanya apakah dia sudah melapor ke polisi soal cyber attack tersebut, Fadli mengaku, belum membuat laporan terkait hal ini.
“Akan lapor, tim advokasi sudah menandai dan akan melaporkan ke cyber crime,” jelasnya.
Selain itu, Fadli juga bilang, serangan tidak hanya menyasar sejumlah website milik BPN. Bahkan, katanya, juga menyasar beberapa akun tim Jubir BPN Prabowo-Sandi dengan menggunakan cara dihack atau diretas. Dia menilai, hal ini merupakan bagian dari operasi politik kekuasaan.
“Yang mempunyai instrumen seperti itu siapa? kan hanya ada beberapa lembaga saja, dan lembaga itu pasti lembaga kekuasaan,” ucapnya.
Fadli bilang, dari hasil pembicaraan yang dilakukan dengan tim BPN, ada keterkaitan peretasan ini dengan salah satu provider yakni provider Telkomsel.
“Saya kira ada satu provider yang dominan, kalau tak salah dari Telkomsel yang agak dominan mengirim. Itu menurut laporan yang kami terima,” tuturnya.