Tim Editor
Prabowo berdiri di atas panggung di depan kediamannya, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019). Di belakangnya, berjejer barisan para pendukung.
"Hasil exit poll kita di 5 ribu TPS kita menang. Dan hasil quick count kita menang 52,2 persen," kata Prabowo tanpa menjelaskan detail dari mana angka itu datang.
Ucapan Prabowo ini sebenarnya bertolak belakang dengan banyaknya hasil quick count dari berbagai lembaga survei. Tak ada dari mereka yang mencantumkan kemenangan Prabowo-Sandiaga. Jokowi-Ma'ruf Amin rata-rata menang di kisaran 56-58 persen.
Tapi seperti sejak dulu, Prabowo memang sangat alergi dengan hasil dari lembaga-lembaga survei. Dan untuk yang kesekian kalinya, Prabowo kembali menyerang hasil quick count.
"Saya tegaskan di sini, ada upaya dari berbagai survei tertentu untuk menggiring opini seolah-olah kita kalah," sebut Prabowo.
Grafis oleh Ilham/era.id
Tak cukup di situ. Prabowo juga bilang sejak malam tadi dia sudah khawatir dengan indikasi kecurangan. Banyak surat suara yang tak didapat pendukungnya. Bahkan ada yang tak bisa mencoblos.
Kondisi ini sebenarnya jamak ditemui di banyak daerah. Dan tak tertutup kemungkin, bukan cuma pendukung Prabowo saja yang 'dipaksa' golput karena tak sempurnanya logistik pemilu mengalir.
Namun Prabowo sudah mewanti-wanti kepada seluruh pendukungnya. Supaya untuk bisa tenang dan menunggu hasil akhir KPU. Termasuk tidak melakukan tindakan anarkis. Sebuah imbauan yang sangat diperlukan untuk kelanjutan negeri ini.
"Saudara sekalian jangan terpancing, awasi TPS, amankan C1 dan jaga di kecamatan jangan lengah. Saya imbau pendukung saya semua agar tetap tenang dan tidak terprovokasi untukt tidak lakukan tindakan anarkis," tandasnya.
