"PDI Perjuangan ingin memperkuat tradisi transparansi dan akuntabilitas dalam menghitung suara rakyat. Suara yang mencerminkan prinsip kedaulatan rakyat yang harus dihormati, suara yang tidak boleh diklaim oleh pihak manapun," kata Hasto di gedung baru DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).
Ruangan ini, kata Hasto, sebenarnya tak bisa diakses oleh sembarang orang. Namun, untuk memastikan transparansi perhitungan suara, maka ruangan ini kemudian dibuka untuk umum. Bahkan, dia mengaku, PDIP siap diaudit oleh pihak-pihak yang memang bertanggungjawab demi kredibilitas perhitungan suara yang dilakukannya.
Petugas sedang menginput data untuk Pileg dan Pilpres 2019. (Wardhany/era.id)
"Demi tanggung jawab terhadap publik. Karena kami tidak ingin ada pihak-pihak yang mengklaim scara sepihak tanpa didukung oleh data," tegasnya.
Proses rekapitulasi suara baik dalam Pileg maupun Pilpres 2019, dilakukan dengan menginput data dari formulir C1 yang digunakan sebagai dokumen primer yang diinput ke dalam sistem aplikasi yang bernama Sista-Gasmonev atau Sistem Saksi dan Tata Laksana Arsip, Penugasan, Monitoring, dan Evaluasi.
Menurut Kepala Bidang IT PDI Perjuangan Dimas Dendang, menjelaskan dalam menjalan 'War Room' atau ruang hitung terdapat 90 orang relawan yang terbagi dalam tiga shift selama 24 jam. Angka ini hanya berlaku di ruang hitung pusat, sedangkan untuk di daerah biasanya ada sekitar 30 orang yang dibagi sebanyak dua shift selama 24 jam.
Saat ini, kata Dimas, data yang berhasil diinput untuk Pilpres 2019 sudah mencapai 25 juta pemilih. Sistem adalah real-time yang selalu bergerak setiap saat.
"Ini adalah sistem yang real. Di sebelah kiri bawah ada progresnya 17.39 persen dari 140.789 TPS. Itu secara real time akan kita lakukan penghitungan suaranya," jelasnya.
Ruang perhitungan suara di kantor DPP PDIP. (Wardhany/era.id)
Dia menyebut, proses ini bisa saja dibandingkan dengan hasil rekapitulasi oleh KPU dan situs kawal pemilu. Selain itu, ruang hitung ini juga bakal memantau perhitungan untuk Pileg 2019.
"Disamping presiden, kita menginput juga untuk DPR RI, DPRD Provinsi dan KabupatenKota. Dan kita tidak hanya menghitung suaranya, tapi juga mampu mengkonversi dengan kursi kita."
Dalam kesempatan ini, Hasto menyebut hasil hitung dari 'War Room' partai berlambang banteng ini siap untuk diaudit. Enggak cuma itu, dia juga menantang kubu Prabowo-Sandi melakukan hal yang sama untuk buka-bukaan 'dapur' perhitungan suara mereka.
"Karena itulah, pihak Pak Prabowo-Sandi yang juga melakukan klaim yang sama (menang Pilpres 2019), sebaiknya juga menyampaikan terbuka kepada publik lengkap dengan seluruh infrastruktur yang mereka miliki untuk melakukan klaim atas perolehan dalam Pilpres tersebut."