Jarang Terlihat Pascapemilu, ke Mana Ma'ruf Amin?

| 02 May 2019 16:20
Jarang Terlihat Pascapemilu, ke Mana Ma'ruf Amin?
Ma'ruf Amin (Tsa Tsia/era.id)
Jakarta, era.id - Setelah pencoblosan, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menjadi sulit untuk ditemui. Menurut pengakuan salah satu timnya, Ma'ruf hanya di kediamannya saja di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat menerima tamu yang disebut hanya dari pihak keluarga.

Tercatat, Ma'ruf hanya beberapa kali keluar dari kediamannya, seperti pada 23 April yang lalu dia ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memimpin rapat. Kemudian, ke Yogyakarta pada 24 April untuk menemui sejumlah ulama dan kiai se-Yogyakarta dan ke Banten pada 25 April untuk bersilaturahmi dengan PWNU Banten.

Selain itu, dia juga bergerak ke Surabaya pada tanggal 28 April menemui PWNU Jawa Timur. Ma'ruf pun hanya sekali hadir saat ada pertemuan antara para ketua umum parpol yang bergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Padahal, setelah pertemuan di Plataran Resto beberapa waktu yang lalu, Jokowi sempat menggelar pertemuan kembali dengan para Sekjen parpol KIK dan para jubir serta Influencer Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf di The Heritage, Jalan Sam Ratulangi, Menteng.Namun, dalam pertemuan itu tak tampak batang hidung mantan Rais Aam PBNU tersebut.

Ke mana dia?

Menurut Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Verry Surya Hendrawan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu tengah ditugaskan untuk melakukan silaturahmi dengan sejumlah ulama.

"Beliau itu karena latar belakangnya Ketua Majelis Ulama Indonesia, tentu saja melakukan silaturahmi, membuka silaturahmi seluas-luasnya kepada para ulama yang berbeda pandangan politik," kata Verry saat dihubungi era.id, Kamis (2/5/2019).

Sementara, untuk pertemuan di The Heritage yang tidak dihadiri Ma'ruf, Verry mengaku dirinya tak tahu menahu keberadaan Ma'ruf. Apalagi, pertemuan itu diadakan secara mendadak.

"Kenapa Kiai Ma'ruf tidak hadir, terus terang enggak kami bicarakan lebih detail di sana. Jadi saya kurang paham juga untuk jadwal Kiai Ma'ruf," ungkapnya.

Padahal, Sekjen PKPI itu mengatakan, ada pembahasan formal soal kabinet meski tak menyebut siapa-siapa sajakah orang yang bakal ditunjuk. Tapi, dia membantah kalau tak melibatkan Mustasyar PBNU tersebut dalam pembahasan kabinet.

"Ada misalnya teman-teman kita yang jadi timnya Kiai Ma'ruf Amin hadir. Jadi bukan tak ada representasi yang hadir di situ. Ada," ungkapnya.

Ma'ruf jangan diam saja

Menanggapi sikap Ma'ruf yang terkesan pasif meski hasil quick count sejumlah lembaga survei telah memenangkan dirinya, kata Direktur Riset Populi Center, Usep S Ahyar, Ma'ruf enggak bisa hanya diam saja.

Konsolidasi internal harus banyak dilakukannya untuk membantu tugasnya pasca dilantik sebagai wakil presiden nantinya.

"Konsolidasi itu harus dilakukan, mempersiapkan, lah. Timnya juga harus identifikasi, nanti, Ma'ruf jadi wapres seperti apa," ungkap Usep.

"Jadi kemana Pak Ma'ruf ini? Seharusnya konsolidasi secara internal. Muncul juga harusnya di permukaan. Jangan hanya menunggu, tidak bisa. Waktunya cepat," imbuhnya.

Usep menyebut, Ma'ruf juga harus bergerak menemui ketua umum partai politik di koalisinya. Tujuannya, supaya dirinya mengetahui apa yang diinginkan pihak lain saat dirinya menjabat nanti. Enggak cuma itu, konsolidasi bersama Jokowi pun harus sering dilakukan. Tujuannya, tidak lain adalah mempersiapkan perannya sebagai wakil presiden ketika sudah dilantik.

"Harus intensif juga ketemu Pak Jokowi. Pak Kiai, dia kan cawapres. Dia bisa bikin kesepakatan bareng. Itu harus diperankan. Jangan diem saja," tutupnya.

Rekomendasi