Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak merasa bertanggung jawab untuk kericuhan yang terjadi.
Menurut Dahnil, yang harusnya bertanggung jawab atas kericuhan hingga menyebabkan korban jiwa dan luka-luka adalah mereka yang memprovokasi.
"Yang bertanggung jawab adalah tentu mereka-mereka yang lakukan provokasi. Mereka yang lakukan kekerasan karena sejak awal Pak Prabowo memutuskan jalur konstitusional, mendukung segala upaya konstitusional dan menggiring gerakan yang damai menggunakan hak demokrasi," katanya, di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No.4, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019).
Dahnil menambahkan, BPN mengimbau semua pihak untuk menahan diri, termasuk kepolisian agar tidak secara demonstratif menggunakan persenjataan melakukan penanganan terhadap massa.
"Massa yang demo juga harus tahan diri, tidak lakukan kekerasan provokasi dan sebagainya. Netizen juga kami imbau untuk tidak lakukan kekerasan verbal yang sekarang berkembang. Jadi kami berharap semua pihak saat ini harus menahan diri, baik itu bentuk kekerasan fisik maupun kekerasan verbal," ucapnya.
Sementara itu, BPN sedang menyiapkan diri untuk menggunakan hak konstitusionalnya karena menganggap adanya kecurangan dari hasil penghitungan Pemilu Presiden 2019 oleh KPU. Dahnil mengatakan, Prabowo sedang berdiskusi meminta masukan kepada para tokoh untuk melanjutkan langkah ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Pak Prabowo memilih jalur hukum konstitusional yaitu menggugat di MK terkait dengan ketidakpengakuan Pak Prabowo terhadap hasil pilpres," tuturnya.
Grafis dipersembahkan Ilham/era.id