Parkir di Arena PRJ Dianggap Terlalu Mahal

| 23 Jun 2019 19:30
Parkir di Arena PRJ Dianggap Terlalu Mahal
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai tarif parkir di arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2019 terlalu mahal. Harga ini, tambah dia, tidak sebanding dengan fasilitas parkir yang disediakan.

"Tarif parkir Rp30 ribu per sekali masuk terlalu mahal. Itu sama saja menjadikan kenaikan tiket masuk secara terselubung," kata Tulus melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, dilansir Antara, Minggu (23/6/2019).

Selain harga tiket tadi, Tulus menambahkan, pengunjung masih harus membayar tiket masuk arena PRJ seharga Rp40 ribu per orang. Itu berarti, pengunjung yang membawa mobil harus merogoh kocek paling sedikit Rp70 ribu untuk bisa menikmati arena PRJ.

Padahal, kondisi area parkir yang disediakan sangat tidak nyaman, terbuka, berdebu. Pengelola PRJ juga seakan tidak bisa menakar kapasitas arena PRJ dan area parkir, sehingga kendaraan dan pengunjung terus diterima masuk.

"Akibatnya, sulit mencari tempat parkir. Di dalam arena PRJ pun pengunjung penuh sesak, sangat tidak nyaman. Padahal pengunjung sebagai konsumen sudah membayar parkir dan tiket masuk yang mahal," tuturnya.

Tulus juga menyoroti fasilitas umum seperti toilet dan musala. Di arena PRJ sangat sedikit penanda atau petunjuk arah untuk menuju toilet dan musala.

"Jadi pengunjung harus mencari petugas untuk bertanya lokasi toilet dan mushola. Belum lagi antrean panjang di toilet perempuan. Seharusnya, ketika pengunjung membludak seperti itu, pengelola menyediakan toilet portabel," katanya.

Menurut Tulus, masih ada waktu seminggu bagi pengelola PRJ memperbaiki layanan dan kinerja. Pengelola jangan hanya memungut tarif parkir dan tiket masuk yang mahal, tetapi gagal membuat pengunjung merasa nyaman.

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus mengawasi pelaksanaan PRJ," ujarnya.

Rekomendasi