Hubungan antara Oesman dan Wiranto sedang diwarnai masalah di internal Hanura. Sebanyak 27 pengurus Dewan Pimpinan Daerah Partai Hanura menyatakan mosi tidak percaya pada Oesman hingga menggelar pleno bersama pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura dan memutuskan pemecatan. Keputusan pleno akan dikukuhkan dalam musyawarah nasional luar biasa Partai Hanura beberapa pekan ke depan.
Mosi tidak percaya terhadap Oesman muncul lantaran pengurus DPD Partai Hanura menuding ada surat rekomendasi dukungan ganda dan mahar politik saat DPP Partai Hanura menetapkan figur yang akan diusung pada Pilkada 2018.
Saat sama-sama berada di Istana menyaksikan Presiden melantik Idrus Marham menjadi Menteri Sosial, Oesman dan Wiranto berjarak. Di antara mereka berdua berdiri ada Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan lainnya.
Terkait pemecatannya, Oesman sangat yakin Wiranto tidak akan menyetujuinya. Pasalnya, Wiranto yang memintanya menjadi Ketua Umum Hanura. Adapun Wiranto berharap permasalahan di internal Hanura dapat diselesaikan tanpa kegaduhan.
"Akan saya selesaikan, saya sebagai Ketua Dewan Pembina sekaligus pendiri tidak senang konflik berkepanjangan, tidak senang konflik yang memecah belah partai," ucap Wiranto, di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu siang.