Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin mengatakan, kemunculan nama menteri palsu ini punya tujuan khusus.
"Semua nama-nama menteri yang tersebar memang hoaks. Hanya ada dua kemungkinan terkait disebarnya hoaks nama-nama menteri tersebut. Kemungkinan pertama, untuk menjatuhkan kredibilitas nama-nama yang tercantum," tutur Ujang dihubungi era.id, Rabu (17/7/2019).
Kemungkinan kedua, kata Ujang, ada unsur kesengajaan dengan menyebarkan susunan menteri ini. Tujuannya agar menjadi pertimbangan Jokowi dalam menunjuk pembantunya.
Secara umum, Ujang menilai, ada beberapa nama yang layak jadi menteri dari susunan ini. Tapi, Ujang tak mau berkomentar lebih jauh soal siapa yang dimaksud.
"Ada yang layak. Dan ada juga yang tidak. Mereka yang (layak) sudah teruji baik kinerjanya, berprestasi, dan mereka yang hebat,” ucapnya.
Setelah Joko Widodo ditetapkan sebagai pemenang Pemilu Presiden 2019, muncul sejumlah draf nama-nama calon menteri.
Salah satunya adalah susunan kabinet yang katanya berasal dari hasil rapat di Sentul International Convention Center (SICC) pada Minggu (14/7).
Sejumlah nama baru seperti Erick Thohir, Danang Parikesit, Hasto Kristiyanto, Yusril Ihza Mahendra, Agum Gumelar, Angela Herlina Tanoesodibjo, Mahfud MD, Grace Natalie, Prananda Prabowo, Wishnutama ditulis bakal jadi menteri.
Sementara, ada sejumlah nama lama yang jadi menteri lagi. Di antaranya, Moeldoko, Luhut Binsar Panjaitan, Basuki Hadimulyono, Susi Pudjiastuti, Retno Marsudi, Ignasius Jonan, Airlangga Hartarto, dan Sri Mulyani.
Surat yang beredar di media sosial ini dikatakan Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Kemenangan Nasional (TKN), Usman Kansong sebagi informasi tidak benar.
Terpisah, Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding menanggapi draf ini dengan berkelakar. "Hahaha... Ya saya kan enggak tahu, yang tahu hanya Pak Jokowi, malaikat dan Allah," ungkapnya Selasa (16/7/2019) malam.
Karding menganggap, surat tentang susunan menteri itu salah karena berjudul Koalisi Indonesia Maju. Padahal, Jokowi didukung oleh Koalisi Indonesia Kerja.
"Koalisi Indonesia Maju itu enggak ada. Indonesia maju adalah tema besar Koalisi Indonesia Kerja (KIK)," tegas dia.