Yang Mesti Anies Perhatikan untuk Mempersiapkan Formula E

| 19 Jul 2019 14:17
Yang Mesti Anies Perhatikan untuk Mempersiapkan Formula E
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan pertemuan dengan petinggi pelaksana Formula E, di AS (Foto: Facebook Anies Baswedan)
Jakarta, era.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa kabar, Ibu kota bakal jadi tuan rumah Formula E 2020 mendatang. Artinya, masih ada waktu kurang dari setahun untuk mempersiapkannya. Rencananya, lintasan ini akan menggunakan jalan di dalam kota.

Pengamat Perkotaan Yayat Supriyatna mengatakan, Anies perlu memerhatikan beberapa hal yang kudu disiapkan. Aspek keselamatan dan keamanan lintasan jadi hal yang paling utama, bagi Yayat.

"Jalan-jalan yang ada di dalam kota tuh sudah layak atau belum untuk dijadikan sirkuit? Ini kan perlu kajian teknis. Persoalannya bukan hanya mengadakan balapan di tengah kota, tapi bagaimana membangun sirkuit yang aman serta menjamin keselamatan penonton," kata Yayat saat dihubungi, Jumat (19/7/2019).

Pemprov DKI Jakarta, kata dia, bisa mencontoh persiapan dan lintasan dari Singapura yang menjadi tuan rumah Formula 1, mulai dari lintasan balap hingga peralihan arus lalu lintas ketika balapan digelar. 

"Kajilah dari kondisi jalan dari geometriknya bagaimana, kecepatan kendaraannya nanti berapa, panggungnya di mana, itu menjadi hal penting untuk menjadi pertimbangan bagi aspek keselamatan penonton maupun penyelenggara," jelas dia. 

Dia menambahkan, Anies perlu memperhitungkan uji tes sirkuit atau uji teknis. Dalam uji teknis ini, otomatis sejumlah jalan raya yang di Jakarta yang mesti ditutup. Maka, kata dia, Anies juga mempertimbangkan aspek kegiatan pemerintahan dan ekonomi di sekitar. 

"Jangan sampai ketika itu dilakukan, malah membuat gangguan dalam penyelenggaraan pemerintah maupun bisnis," ucap dia. 

Belum lagi terkait penempatan penonton. Karena ini adalah ajang internasional, penontonnya bisa mencapai ratusan ribu. Kata Yayat, jangan sampai penonton malah merusak tanaman di sekitar atau membuang sampah sembarangan. 

Terakhir, tambah Yayat, pergelaran ini harus bisa mengangkat citra Jakarta, di tengah stigma sebagai salah satu kota dengan kualitas udara paling buruk di dunia. 

"Jakarta, dalam satu tahun ke depan harus kerja keras nih, untuk menurunkan polusi udaranya. Ketika penyelengaraan ini dilakukan, kita bisa menunjukkan ini lho prestasi kami, dan ini sesuai dengan kondisi mobil listriknya yang bebas polusi," ujarnya.

Sebagai informasi, Formula E adalah turnamen balapan terpopuler kedua sesudah Formula 1. Bedanya dengan Formula 1, Formula E sudah menggunakan mesin bertenaga listrik sehingga bebas emisi. 

Ada dua jalur yang telah diusulkan Pemprov DKI dan telah diterima Federasi Otomotif Internasional (FIA) selaku pihak promotor usai melalukan survei di Jakarta pada 8 Juli.

Rute pertama yang akan dijadikan trek Formula E dimulai dari: Silang Monas Tenggara-MI Ridwan Rais-Tugu Tani-MI Ridwan Rais-Merdeka Selatan-Wisma Antara-Kedubes AS-Silang Monas Tenggara. 

Sementara rute kedua, yakni Silang Monas Selatan (sebagai pit setop)-Jalan Medan Merdeka Selatan-belakang Stasiun Gambir-MI Ridwan Rais-belok kanan ke Medan Merdeka Selatan-Bundaran Air Mancur-Silang Monas Selatan.

Rekomendasi