Ungkap Peredaran Narkotika, Polisi Bidik Enam Kampus di Jakarta

| 31 Jul 2019 11:43
Ungkap Peredaran Narkotika, Polisi Bidik Enam Kampus di Jakarta
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Peredaran narkotika di dalam lingkungan pendidikan tinggi bukan hal baru. Kenyataan menyedihkan ini sudah diungkap juga oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta.

Selama tahun 2018, BNNP DKI Jakarta melakukan uji urine secara mendadak di dua perguruan tinggi. Satu orang positif mengonsumsi narkoba dari 366 orang yang ikut tes urine. Selain itu, BNNP DKI juga menyasar 104 sekolah dengan 40.761 pelajar menjalani tes urine. Hasilnya, 74 orang pelajar positif mengonsumsi narkoba.

Tidak hanya kalangan pelajar dan mahasiswa, BNNP DKI juga menyasar instansi pemerintah, swasta, rumah susun, apartemen, tempat hiburan malam dan kos-kosan.

Saat ini, sebanyak enam perguruan tinggi swasta di wilayah hukum Jakarta kembali menjadi target sasaran polisi dalam mengungkap praktik jaringan peredaran narkoba di lingkungan kampus.

"Ada enam kampus lagi yang sedang kita sasar di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Pusat," kata Kanit 3 Satuan Reserse Narkoba Polrestro Jakarta Barat, AKP Ahmad Ardhi di Jakarta, seperti dikutip Antara, Rabu (31/7/2019).

Upaya ini adalah pengembangan kasus jaringan narkoba yang berhasil diungkap pada Sabtu (27/7) di salah satu ruang senat mahasiswa perguruan tinggi swasta di Jakarta Timur.

Hingga kini lima orang tersangka jaringan pengedar narkoba di lingkungan kampus telah ditangkap, di antaranya berinisial TH dan TWB pada Sabtu (27/7) di Jakarta Timur, dan HK (27), AT (27), dan FF (31) pada Senin (29/7) di Bekasi, Jawa Barat.

Tiga tersangka baru menyimpan barang bukti sekitar 1 kilogram, berikut tiga linting ganja siap edar di lingkungan kampus. HK berperan sebagai pengedar, sementara AT dan FF sebagai kurir untuk penjualan di lingkungan kampus.

"Tersangka baru HK dan AT ini adalah alumni kampus di Jakarta Selatan dan Solo, sedangkan FF adalah sipil," katanya.

Dari keterangan para tersangka, kata Ardhi, proses pengembangan kasus mengarah pada sejumlah kampus lainnya di Jakarta. "Kita ingin ungkap jaringan yang lebih besar di atasnya," kata Ardhi.

Rekomendasi