Memaknai Pantun Ketua DPR

| 16 Aug 2019 21:21
Memaknai Pantun Ketua DPR
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Mery/era.id)
Jakarta, era.id - Rapat paripurna RAPBN 2020 ditutup dengan pantun dari Ketua DPR Bambang Soesatyo. Pantun ini dirasa berkaitan dengan kondisi politik saat ini. 

Pantun pertama, politikus Partai Golkar menyinggung proses pembentukan kabinet Presiden Joko Widodo periode 2019-2019. 

Sekarang ini, Jokowi sebagai pemenang pemilu sedang menggodok susunan menteri di kabinetnya. 

Pada prosesnya, partai politik pendukung Jokowi saling klaim berhak mendapatkan jatah dengan jumlah tertentu. 

Namun, beberapa waktu lalu, Jokowi sudah mengumumkan kabinetnya akan diisi oleh 34 menteri dengan komposisi 55 persen dari kalangan profesional, dan 45 persen dari kader partai.

Berikut pantun Bambang Soesatyo yang dimaksud:

Bunga pandan tegak berdiri 

Lurus disusun tampaklah rapi 

Jangan sikut-sikutan berebut menteri 

Serahkan saja ke Pak Jokowi

Di pantun keduanya, Bambang menyebut beberapa tempat yang bisa diartikan merujuk ke kantor atau rumah tokoh tertentu. Di pantun ini dia menyebut Teuku Umar, Gondangdia dan Kertanegara.

Jika dikaitkan dengan kondisi politik saat ini, Teuku Umar merupakan alamat kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Lalu, Gondangdia yang merupakan alamat Kantor DPP NasDem. Sedangkan Kertanegara adalah alamat rumah Ketua Umum Partai Gerindra.

Beberapa waktu lalu, ketiga tempat ini menjadi lokasi pertemuan sejumlah tokoh politik. 

Di Teuku Umar, Prabowo datang makan siang bersama Megawati. Dalam acara ini, Prabowo diundang ke Kongres PDIP. Banyak kalangan menilai pertemuan ini berkaitan dengan bergabungnya kubu Prabowo dengan pemerintah Jokowi 2019-2024.

Sementara di Gondangdia, Partai NasDem sempat melakukan pertemuan dengan sejumlah ketua umum partai politik pendukung Jokowi di antaranya, PKB, Partai Golkar dan PPP. Namun, PDIP tidak dilibatkan di sana. Mereka mengatakan, pertemuan ini membicarakan kesolidan partai pendukung Jokowi.

Berikut pantun Bambang Soesatyo:

Jalan-jalan ke Teuku Umar 

Jangan lupa lewat Gondangdia dan Kertanegara 

Walau kadang kita bertengkar 

Tetap semangat dan Dirgahayu Indonesia, merdeka!

Rekomendasi