Gaun hitam dengan corak putih buatan Malawi itu dibuat secara etis dari 100 persen sumber daya lokal. Gaun cantik dengan nama Dalisto ini memiliki model klasik wrap dress, dengan potongan draperi yang dilengkapi dengan tali pada bagian pinggang, yang bisa diikatkan ke belakang.
Usai dikenakan oleh Duchess of Sussex dalam kunjungannya ke Nyanga, sebuah kota kecil di Cape Town, Afrika Selatan, gaun ini dikabarkan sudah terjual habis atau sold out dalam situs Mayamiko.
Mayamiko merupakan perusahaan perdagangan adil (fair trade) dari gerakan sosial yang bertujuan membantu produsen di negara berkembang untuk memperkenalkan keberlanjutan lingkungan. Perusahaan ini membuat baju tanpa limbah namun tetap menjunjung tinggi fesyen.
Tampilan sederhana Markle itu hanyalah awal dari parade pakaian. Duchess dan keluarganya diperkirakan akan menghadiri 35 pertemuan hanya dalam 10 hari selama tur kerajaan di Afrika Selatan. Mungkin tampilan selanjutnya adalah beberapa desainnya sendiri dari lini pakaian yang baru saja diluncurkan untuk amal Smart Works.
Dalam kunjungin resmi itu Meghan ditemani oleh Pangeran Harry dan putra mereka yang berusia lima bulan, Archie Harrison Mountbatten-Windsor.
Pangeran Harry dan Meghan Markle saat mengunjungi Afrika. (Foto: Istimewa)
Saat berkunjung ke lokasi organisasi hak asasi manusia, The Justice Desk, di Nyanga, ia sempat menari dan berbicara dengan penduduk lokal. Ia juga menyampaikan pidato soal kekerasan dan bahaya yang dihadapi perempuan dan anak-anak, demikian dilansir Vanity Fair.
-
Afair30 Oct 2019 19:03
Kala Perempuan Parlemen Inggris Bersatu Dukung Meghan Markle