Kala Perempuan Parlemen Inggris Bersatu Dukung Meghan Markle

| 30 Oct 2019 19:03
Kala Perempuan Parlemen Inggris Bersatu Dukung Meghan Markle
Angeran Harry-Meghan Markle bersama putra pertamanya (Twitter @royalfamily)
Jakarta, era.id - Ungkapan "Women supporting women" sepertinya tepat untuk menggambarkan suasana kebatinan Meghan Markle, saat dijadikan konsumsi pemberitaan media di Inggris. Kini, para perempuan di parlemen bersatu untuk bersolidaritas dengan istri Pangeran Harry itu.

Kejadian tersebut akhirnya memaksa pihak kerajaan mengambil sikap menentang pers yang sering kali tidak menyenangkan dan menyesatkan dengan tindakan hukum.

Dipimpin oleh Holly Lynch dari Partai Buruh, para anggota parlemen perempuan kemudian menulis surat kepada Duchess of Sussex pada hari Selasa (29/10). Sebelumnya, dilansir dari Cosmopolitan, Pangeran Harry berbicara, "Saya telah melihat apa yang terjadi ketika seseorang yang saya cintai mengalami komoditisasi, sehingga mereka tidak diperlakukan sebagai orang yang nyata."

Baca Juga : Kesederhanaan Meghan Markle Saat Kunjungi Afrika

 

Dalam surat terbuka itu, ada beberapa kalimat penguat sebagai dukungan kepada Meghan Markle: "Kadang-kadang, cerita dan tajuk berita yang melakukan pelanggaran privasi Anda dan berusaha memberikan kesan tentang karakter anda tanpa alasan yang kuat. Yang lebih memprihatinkan lagi, kami menyebut apa yang hanya bisa digambarkan sebagai nada kolonial yang sudah ketinggalan zaman untuk beberapa cerita ini."

"Meskipun kita menemukan diri kita menjadi perempuan, dalam kehidupan secara publik berbeda dengan Anda, kita berbagi pemahaman yang sama tentang caci maki dan intimidasi yang sering digunakan, sebagai meremehkan wanita di ruang publik yang mencoba menghentikan kita dari melanjutkan pekerjaan yang sangat penting."

Pada 1 Oktober 2019, Pangeran Harry, Duke of Sussex, mengambil tindakan hukum terhadap pers tabloid Inggris tertentu untuk berita yang tidak pantas tentang istrinya. 

Baca Juga : Cicit Kedelapan Ratu Elizabeth Tak Bergelar Pangeran

"Sayangnya, istri saya telah menjadi salah satu korban terbaru dari pers tabloid Inggris yang melakukan kampanye terhadap orang-orang tanpa memikirkan konsekuensinya," katanya dalam sebuah pernyataan dikutip dari TIME.

Tekanan pemberitaan sebetulnya sudah dirasakan Meghan dimulai sejak ia menikah dengan pangeran Harry. Rumor dan pemberitaan tentangnya bahkan tak berhenti hingga ia melahirkan buah hati, Archie.

Sebelumnya, dalam sebuah klip dari film dokumenter baru berjudul Harry & Meghan: Sebuah Perjalanan Afrika, yang mengudara di ITV, Harry berbicara tentang keinginan untuk pindah ke Afrika.

Harry menjelaskan bahwa benua itu akan tetap menjadi prioritas utamanya jika memang ingin pindah. Hal itu didukung juga oleh Meghan. "Saya tidak tahu di mana kita bisa tinggal di Afrika saat ini. Kami baru saja pulang dari Cape Town. Itu adalah tempat yang menakjubkan bagi kami, tentu saja," jelasnya.

 

 
Rekomendasi