Kabar Palsu di Tengah Demo Mahasiswa

| 26 Sep 2019 09:15
Kabar Palsu di Tengah Demo Mahasiswa
Gelombang mahasiswa di depan Gedung DPR (Foto-foto: era.id)
Jakarta, era.id - Banyak bingkai cerita yang tertangkap dalam aksi unjuk rasa mahasiswa terhadap penolakan RUU bermasalah di depan gedung DPR RI. Protes dan tuntutan mahasiswa untuk demonstrasi #ReformasiDikorupsi itu pun berakhir dengan tindakan represif dari polisi.

Di saat rangkaian protes mahasiswa yang berlangsung sejak Senin (23/9) hingga berlanjut keesokan harinya Selasa (24/9). Terselip satu kabar hoaks berantai, yang menyulut emosi massa perihal meninggalnya seorang mahasiswa dari Universitas Al-Azhar bernama Faisal Amir (21).

Kabar itu menyebar dengan cepatnya di antara kericuhan massa aksi yang tengah berlarian dari siraman water canon dan gas air mata yang ditembakkan aparat kepolisian, sekitar pukul 16.30 WIB. Di saat para mahasiswa kocar-kacir berhamburan dengan mata pedih, mencari tempat perlindungan saat itulah mereka menemukan Faisal Amir yang tersungkur di jalan. 

Faisal sudah tak lagi sadarkan diri, sekujur kepalanya bersimbah darah. Sekitar pukul 18.00 oleh rekan sesama mahasiswa, Faisal langsung dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat untuk tindakan medis.

Mahasiswa berusia 21 tahun harus dioperasi kepala dan tulang bahunya yang patah diduga benturan benda tumpul. Pihak keluarga pun langsung mendampingi Faisal yang sedang menjalani operasi hingga Rabu (25/9) pagi, dan telah siuman.

Namun siapa nyana, pesan berantai yang mengatakan bahwa Faisal sudah meninggal dunia justru tersebar di media sosial. Sontak pihak keluarga yang diwakili, Rahmat, Kakak kandung Faisal menepis kabar hoaks tersebut.

"Untuk berita yang mengatakan bahwa adik saya meninggal itu semua Hoaks, adik saya dalam masa pemulihan dan telah menjalani proses operasi dengan lancar," kata Rahmat dalam keterangan tertulis, Rabu (25/9).

Rahmat memastikan kondisi adiknya telah melewati masa kritis. Setelah melewati serangkaian operasi di RS Pelni. "Terlepas dari semua itu sekali lagi saya ucapkan terimaksih sebesar-besar kepada rakyat indonesia dan semua pihak yg telah membantu dan mendoakan Faisal," tambah dia. 

Kabar meninggalnya Faisal, mahasiswa semester 7 fakultas hukum Universitas Al-Azhar Jakarta itu juga ditepis pihak Rumah Sakit (RS) Pelni. Direktur RS Pelni Dewi Fankhuningdyah mengatakan tim dokter yang menangani Faisal telah mengambil tindakan medis dan melewati masa kritis.

"Kondisi terakhir pasien cukup baik, progresnya cukup memuaskan, tapi masih dalam keadaan yang tidak stabil lah kita bilang, dalam keadaan kritis, sehingga pasien masih membutuhkan pengawasan di ICU," ucap Dewi dalam keterangannya. 

Dewi menjelaskan, tim dokter harus mengambil tindakan operasi kepada Faisal, setelah ditemukannya pendarahan di bagian kepala dan juga patah di bahu tangan. Lebih lanjut, sampai saat ini dokter saat ini masih merawat Faisal secara intensif di ICU dalam waktu 1-2 hari ke depan.

Kondisi terkini Faisal Amir (dok istimewa)

Melansir dari Antara, Rektor Universitas Al Azhar Indonesia Asep Saifuddin mengatakan, akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki dugaan kasus penganiayaan terhadap Faisal Amir. Selain itu, ia akan berusaha memberikan bantuan bagi Faisal dan keluarganya. 

"Saat ini kami sedang rapat dan dalam waktu dekat akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki kasus ini," ujar Asep dalam keterangan persnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai universitas memprotes agenda DPR dan pemerintah yang akan mengesahkan sejumlah revisi undang-undang kontroversial. Demonstrasi mahasiswa berlangsung selama dua hari sejak Senin (23/9) sampai Selasa (24/9).

Tepatnya aksi unjuk rasa mahasiswa hari kedua di Depan Gedung DPR, suasana berakhir ricuh kala aparat kepolisian membubarkan massa dengan gas air mata. Massa berpencar ke arat Slipi, Semanggi, sampai Palmerah.

Polda Metro Jaya mencatat sejumlah fasilitas rusak akibat aksi demo yang berakhir ricuh di DPR. Selain kendaraan taktis yang dirusak, ada pos polisi yang dibakar massa.

Massa juga membakar 3 pos polisi. Sejumlah security barrier juga dirusak massa. Tidak hanya itu, massa juga membakar fasilitas di dalam jalan tol. Gerbang Tol Pejompongan dibakar massa.

 

Rekomendasi