Benny Wenda Lobi PBB untuk Datang ke Papua

| 26 Sep 2019 14:11
Benny Wenda Lobi PBB untuk Datang ke Papua
Benny Wenda (Foto: Twitter @BennyWenda)
Jakarta, era.id -  Tokoh separatis Papua, Benny Wenda mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang sedang menggelar Sidang Majelis Umum di New York untuk membantu menghentikan kerusuhan di Papua.

Dalam wawancara dengan stasiun TV SBS Australia, Benny Wenda mengaku sedang berada di New York untuk mengupayakan jalan agar Komisioner Tinggi HAM PBB berkunjung ke Papua Barat untuk melihat sendiri keadaan di wilayah tersebut.

"Pesan saya ke masyarakat internasional, kami sangat membutuhkan pasukan penjaga perdamaian PBB untuk masuk ke Papua," ujar Benny Wenda, pemimpin sayap politik Gerakan Papua Merdeka ULMWP, dikutip dari ABC, Kamis (26/9/2019).

Benny menyoroti kerusuhan yang kembali terjadi di Papua, salah satunya tragedi berdarah di Wamena yang dipicu oleh hoaks. Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan itu telah menyebabkan sedikitnya 32 orang meninggal dunia, kebanyakan korban adalah pendatang. 

Baca Juga: Mencari Tahu Peran Benny Wenda dalam Kerusuhan Papua

 

Menuruy Benny Wenda, aksi di Wamena dan Jayapura tadinya berlangsung damai, namun aparat keamanan Indonesia menindakinya secara keras sehingga menimbulkan pertumpahan darah. "Kejadian ini sangat mengkhawatirkan dari segi kemanuasiaan. Mereka ini siswa SMA di Wamena, mereka masih anak-anak," ucapnya.

Semakin meningkatnya kekerasan dan jumlah korban tewas di Papua mendorong kelompok separatis untuk meminta bantuan masyarakat internasional. 

"Papua Barat akan menjadi Timor Timur lainnya. Saya menyerukan kepada Presiden Jokowi untuk mengizinkan Komisaris Tinggi HAM PBB berkunjung ke Papua. Jangan ditunda-tunda lagi," ucap Benny Wenda dalam kicauan di akun Twitter @BennyWenda.

Siapa Benny Wenda?

Benny Wenda merupakan Pemimpin Serikat Gerakan Pembebasan untuk Papua Barat. Ia dicap sebagai tokoh separatis Papua oleh pemerintah Indonesia. Meski tidak bermukim di Papua, Benny Wenda yang tinggal di Inggris tetap aktif menyuarakan pembebasan Papua Barat.

Pada 17 Juli, ia dianugerahi penghargaan Oxford Freedom of the City Award oleh Dewan Kota Oxford. Wali Kota Oxford Craig Simmons mengatakan, Wenda layak menerima penghargaan itu karena dianggap berkontribusi terhadap masyarakat lokal maupun internasional.

Namun, keputusan Dewan Oxford dikecam pemerintah Indonesia. Keduataan Besar RI di London mengecam pemberian penghargaan yang diberikan kepada orang yang salah karena Benny Wenda justru dianggap sebagai pelaku dan pendukung kekerasan dalam mencapai tujuan politiknya.

Baca Juga: Tragedi di Wamena Disebut yang Terparah Selama 20 Tahun Terakhir

 

"Pemberian penghargaan ini menunjukkan ketidakpahaman Dewan Kota Oxford terhadap sepak terjang yang bersangkutan dan kondisi Provinsi Papua dan Papua Barat yang sebenarnya, termasuk pembangunan dan kemajuannya," demikian keterangan tertulis yang dirilis di situs Kementerian Luar Negeri RI, Kamis (18/7).

Pemberian penghargaan kepada Benny Wenda dianggap juga mengurangi kredibilitas kota Oxford sebagai salah satu pusat pendidikan terkemuka di dunia.

Penghargaan ini merupakan kelanjutan dukungan Dewan kepada gerakan Papua Merdeka setelah memberi izin pembukaan kantor Free West Papua Campaign di Oxford pada 2013. Tujuan pembukaan itu untuk memberikan pemahaman kepada dunia internasional mengenai alasan orang Papua yang ingin merdeka.

Rekomendasi