Ricuh Demo 30 September Berujung Pengalihan KRL dan Tol Dalkot

| 30 Sep 2019 18:38
Ricuh Demo 30 September Berujung Pengalihan KRL dan Tol Dalkot
Demo 30 September di sekitar DPR (era.id)

Jakarta, era.id - Aksi demonstrasi berujung ricuh di sekitar Stasiun Palmerah, berdampak pada pemblokadean Tol Dalam Kota di kedua arah, baik dari arah Cawang menuju Tomang, maupun dari arah sebaliknya.

PT Jasa Marga terpaksa melakukan pengalihan atau rekayasa lalu lintas Tol Dalam Kota. Kepala Marketing and Communication Department PT Jasa Marga Irra Susiyanti menjelaskan, lalu lintas dari arah Jagorawi dan dari arah Jakarta-Cikampek menuju Semanggi dialihkan ke arah Jatinegara. 

Sementara, lalu lintas dari arah Jatinegara menuju Semanggi dialihkan ke arah TMII. "Lalu lintas yang menuju lokasi unjuk rasa dilakukan penutupan untuk menjaga keamanan dan keselamatan pengguna jalan," kata Irra dalam keterangan tertulis yang diterima era.id, Senin (30/9/2019) sore. 

Kemudian, untuk kendaraan yang sudah terjebak di dalam tol menuju lokasi unjuk rasa dari arah Cawang, boleh putar balik di Semanggi pada kilometer 8.100 dan Senayan pada kilometer 9.800. Sebaliknya, kendaraan dari arah Tomang diputarbalik ke Slipi pada kilometer 12.400 dan 11.600 serta dikeluarkan di pintu keluar terdekat.

"Kami imbau pengguna jalan agar tetap berhati-hati dan gunakan jalur alternatif lain," kata dia.

Tak hanya tol dalam kota. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) juga merekayasa pola operasi KRL Commuter Line untuk lintas Tanah Abang-Serpong/Parung Panjang/ Maja/Rangkas Bitung baik pulang maupun pergi.

"Operasional KRL di lintas tersebut saat ini diatur hanya sampai Stasiun Kebayoran. Pengguna KRL dengan tujuan arah Serpong/Parung Panjang/ Maja/ Rangkas Bitung kami imbau untuk naik KRL langsung dari Stasiun Kebayoran," jelas VP Corporate Communication PT KCI Anne Purba.

Rekayasa yang dimulai pukul 16.55 WIB ini dilakukan karena sejumlah lokasi di sepanjang Stasiun Palmerah dan Tanah Abang dipenuhi kerumunan massa. Untuk menyesuaikan dengan rekayasa operasi ini, penjualan tiket di Stasiun Palmerah juga telah ditutup.

Kusut sepekan

Seperti diketahui, dalam sepekan terakhir telah terjadi demo yang diinisiasi mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka menuntut tujuh hal dengan tuntutan utama menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, dan RUU Ketenagakerjaan.

Selain itu, mereka juga mendesak UU KPK dan UU SDA untuk dibatalkan, serta disahkannya RUU PKS dan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.

Dalam aksi demo yang dilakukan hari ini, ratusan demonstran yang didominasi pelajar berseragam putih abu-abu itu meneriakkan kata-kata bernada provokatif. Sebelum pecah, massa melakukan aksi provokatif dengan melempari petugas kepolisian yang berjaga dengan botol air mineral.

Tak hanya melempari botol air mineral ke arah aparat kepolisian dari Shabara Polda Kalimantan Tengah yang berjaga di barikade terdepan, massa juga memblokade akses Jalan Tentara Pelajar dari arah Slipi menuju Permata Hijau. Akibatnya, kendaraan baik roda empat maupun roda dua tidak bisa melintas untuk sementara waktu.

Sementara itu, petugas kepolisian terus mengimbau agar demonstran pelajar untuk tenang dan membubarkan diri. "Tolong adik-adik jangan bergerombol seperti ini, silakan mundur dan membubarkan diri," ujar Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi FX Surya Kumara menggunakan pengeras suara.

Tags : demo
Rekomendasi