Kala Tikus Cairkan Suasana di Gedung Putih

| 04 Oct 2019 16:07
Kala Tikus Cairkan Suasana di Gedung Putih
Gedung Putih (Twitter/The_Nation)
Jakarta, era.id - Suasana di Gedung Putih akhir-akhir ini mungkin terasa menegangkan, menyusul adanya isu pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Tapi suasana mencair disertai gelak tawa usai datangnya tamu tak diundang di tempat Trump berkantor tersebut.

Seekor tikus jatuh dari atap bangunan dan mendarat tepat di pangkuan koresponden NBC News Peter Alexander. Sontak insiden itu membuat seluruh orang di ruangan kaget dan seketika mencairkan suasana Gedung Putih yang terasa sangat dingin.

"Seekor tikus benar-benar jatuh dari atap Gedung Putih dan mendarat di pangkuanku," ujar Peter Alexander dalam kicauan di akun Twitternya @PeterAlexander.

Usai mendarat dengan mulus, sang tikus langsung berlari dan bersembunyi di celah-celah lemari yang ada di ruangan itu. Para wartawan yang berada di ruangan langsung refleks berdiri. Beberapa langsung menyelamatkan diri, sedangkan sisanya justru memburu tikus tersebut.

 

Gelak tawa dan teriakan kerap terdengar dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Video itu menunjukkan bagaimana para wartawan berusaha menemukan sang tikus yang lincah bersembunyi di kursi lalu menyelinap di bawah pintu aula utama, sebelum akhirnya berlari ke ruang pengarahan. 

Baca Juga: Strategi Donald Trump dan Pendapat Warga AS Soal Pemakzulan Presiden

"Hal paling seru di ruangan pers Gedung Putih dalam beberapa bulan. Wartawan berusaha menangkap bayi tikus yang jatuh ke pangkuan @PeterAlexander beberapa waktu lalu," tulis Pettypiece dalam akun Twitternya. Insiden ini membuatnya mengabadikan momen yang dianggap sangat langka.

Insiden ini kemudian menjadi perbincangan di media sosial usai video berburu tikus di Gedung Putih diunggah oleh kedua wartawan itu. Kicauan keduanya lantas diserbu dengan berbagai komentar. 

Beberapa komentar menyebut momen itu bisa mencairkan suasana ketika Gedung Putih sedang dihebohkan dengan berbagai isu berat, seperti pemakzulan Presiden Trump yang resmi diumumkan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi, beberapa waktu lalu.

 

Hama di Gedung Putih

Tikus, kecoak, hingga rayap bukanlah hal baru di 1600 Pennsylvania Ave --kompleks di Washington DC. Hal ini membuktikan adanya masalah abadi bagi komandan tertinggi dan sebuah metafore populer untuk kritik mereka. Seperti yang dicatat oleh Caroline Harrison, istri dari Benjami Harrison presiden ke 23 AS, "Tikus-tikus itu hampir mengambil alih gedung itu sehingga diperlukan seorang pria dengan musang untuk mengusir mereka. Mereka semakin banyak dan berani menampilkan dirinya di hadapan publik".

Pada 2017 lalu, bahkan Donald Trump dilaporkan menunjukkan bahwa, "Gedung Putih tempat sampah yang nyata", demikian dikutip Washington Post.

Akhir tahun lalu, seekor tikus juga dilaporkan masuk ke halaman Gedung Putih, padahal Layanan Taman Nasional telah mengelola Gedung Putih dan Alun-alun Lafayette dengan melakukan sweeping tikus setiap minggunya. 

Distrik itu telah mengalokasikan tambahan sekitar 905 ribu dolar Amerika Serikat untuk membantu Departemen Kesehatan menangani masalah tikus di wilayah itu. Menurut data yang dikumpulkan oleh Washington Post, panggilan keluhan tentang tikus mencapai titik tertinggi sepanjang tahun 2017 dengan jumlah 5.310.

Baca Juga: Amerika Mulai Penyelidikan Pemakzulan Presiden Donald Trump

 

Hewan Pengerat

Tikus yang jatuh dari atap sebuah bangunan di Gedung Putih dengan cepat bersembunyi di balik barang-barang yang ada di ruangan itu. Tak hanya di Gedung Putih, tikus juga kerap bersembunyi dan sangat susah ditemukan jika sudah memasuki rumah kita. Hal ini mungkin membuat kita bertanya-tanya, mengapa tikus pandai dalam persembunyian? Apa karena tikus itu suka bermain petak umpet?

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti mengungkapkan, tikus ternyata memang senang bermain petak umpet. Temuan ini disimpulkan usai menghabiskan beberapa minggu untuk menguji tingkah tikus.

Di sebuah ruangan, peneliti meletakan sejumlah boks dalam kandang tikus. Diketahui tikus-tikus muda sering 'bermain' petak umpet dengan pata peneliti. Mereka bahkan tak perlu diberi umpan makanan untuk muncul lalu pergi lagi.

"Ketika Anda sering bekerja dengan tikus selama bertahun-tahun, Anda akan melihat betapa cerdas dan sosialnya hewan itu," ujar rekan penulis penelitian Konstantin Hartmann dari Humboldt University of Berlin, Jerman melansir laman New York Post.

Rekomendasi