Era Baru Arab Saudi di Tangan Pangeran Mahkota

| 08 Oct 2019 14:11
Era Baru Arab Saudi di Tangan Pangeran Mahkota
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Arab Saudi lagi-lagi mengejutkan dunia dengan kebijakan barunya yang terbilang ekstrem dalam wilayah kerajaan Islam ultrakonservatif itu. Kini Riyadh akan mengizinkan pasangan turis asing menginap dalam satu kamar tanpa bukti pernikahan.

Kebijakan baru ini adalah tindak lanjut dari keputusan kerajaan yang mulai memberikan visa untuk keperluan wisata. "Hal itu tak lagi diperlukan untuk turis asing," demikian isi pernyataan Badan Wisata Arab Saudi, Minggu (6/10), dikutip dari AFP.

Dalam aturan itu juga disebutkan, perempuan dapat berpergian dan menyewa kamar hotel tanpa perlu perwakilan pria dewasa. Syaratnya hanya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk untuk warga Saudi dan paspor untuk turis asing tanpa harus menunjukkan surat menikah. Kendati demikian, pasangan Arab Saudi masih harus menunjukkan surat nikah jika ingin menyewa satu kamar hotel, demikian dilansir The Guardian, Selasa (8/10/2019).

Upaya pemerintah ini dilakukan untuk mendongkrak sektor pariwisata agar perekonomian Arab Saudi tak bergantung sepenuhnya pada minyak mentah dan izin ibadah umrah dan haji, serta membuka negara kerajaan itu akan dunia luar.

Baca Juga: Setahun Kematian Khashoggi: Siapa Berani Lawan Tirani Saudi?

Dorongan baru untuk pariwisata

Minggu lalu, Arab Saudi mengumumkan skema visa turis baru yang bertujuan meningkatkan pariwisata untuk mendorong kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 10 persen dari 3 persen saat ini, demikian dikutip dari Al Jazeera.

Untuk peluncuran visa baru, negara itu menyoroti lima situs warisan dunia UNESCO seperti Laut Merah, padang gurun, dan sejumlah pegunungan. Skema visa multiple-entry satu tahun ini memungkinkan turis tinggal selama 90 hari lamanya, dan untuk pertama kalinya Saudi mengizinkan orang asing untuk berkunjung semata-mata dengan tujuan pariwisata. 

 

Pengunjung dari 49 negara, termasuk Inggris dan Amerika Serikat bisa memiliki visa secara online atau saat telah tiba di Saudi. Sementara negara lainnya dapat memiliki visa dengan mengunjungi konsulat Arab Saudi terdekat.

Selain itu, pemerintah Saudi juga melonggarkan aturan untuk pakaian perempuan. Turis perempuan boleh mengenakan pakaian asalkan sopan dengan menutup bahu dan lulut, namun tak harus mengenakan abaya --gamis longgar yang menutupi seluruh tubuh dan merupakan pakaian tradisional Saudi.

Reformasi Pangeran Mahkota

Era baru Arab Saudi kini banyak mengubah citranya pada dunia luar. Sejak kepimpinan de facto Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), Arab Saudi mulai berbenah. Ia bergerak untuk membuka masyarakat konservatif ke dunia luar dibandingkan dengan Saudi yang beberapa dekade silam.

Lama dipandang sebagai salah satu tempat paling keras di dunia, MBS berusaha melunakkan citra negaranya di mata turis asing dan para investor lewat program Saudi Vision 2030 yang dikenalkan pada April 2016. Program ini ditujukan untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak, sekaligus melakukan diversifikasi ekonomi dan mengembangkan sektor publik seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, dan wisata.

Lewat programnya, MBS memiliki tiga pilar utama. Pilar pertama adalah menjadikan Arab Saudi sebagai jantung dunia Arab dan Islam. Kedua, determinasi sebagai kekuatan investasi global. Dan ketiga, mengubah Arab Saudi sebagai perantara bagi tiga benua yakni, Asia, Eropa, dan Afrika.

Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. (Twitter/Remaaxxx_)

MBS telah menjadi kunci dari reformasi yang dilakukan oleh Kerajaan Saudi yang dikenal konservatif. Sejumlah kebijakannya telah mengejutkan dunia, salah satunya membuka bioskop pertama di Saudi setelah dibekukan selama 35 tahun lamanya. 

Ia juga mengeluarkan kebijakan untuk perempuan boleh berbikini di lingkungan resor supermewah di tepi pantau Laut Merah mulai 2022 pada Agustus 2017. Pada pertengahan 2018, negara kaya akan minyak itu mengizinkan perempuan untuk menyetir mobil sendiri.

Baca Juga: Mencari Tahu Keterlibatan MBS dalam Pembunuhan Khashoggi

Pemikian Sang Pangeran juga membawa Saudi menjadi lebih moderat dengan membangun kota 'NEOM' yang akan menjadi pusat bisnis dan hiburan hingga mengizinkan konser. Super Junior menjadi artis K-pop perdana yang tampil di King Abdullah Sports City, Jeddah, pada 12 Juli 2019. Dan yang terbaru adalah kelonggaran visa bagi turis serta mengizinkan pasangan turis asing tanpa hubungan pernikahan untuk menyewa kamar hotel bersama.

Tetapi perubahan ini telah dibayangi oleh isu-isu yang sangat kontroversial termasuk pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Simon Calder, editor senior di The Independent mengatakan bahwa pelonggaran peraturan visa kemungkinan akan meningkatkan jumlah orang yang bepergian ke kerajaan.

"Sangat menyederhanakan birokrasi untuk memperoleh visa harus mengarah pada peningkatan jumlah pengunjung. Awalnya, saya bayangkan, dari mereka yang memiliki minat di dunia Arab dan warisannya," katanya kepada BBC.

Meski begitu, langkah Pangeran Muhammad diperdebatkan oleh kelompok konservatif. Mereka khawatir jika Saudi menjadi negara terbuka untuk wisata maka akan berdampak langsung, yakni membiarkan para pelancong mengenakan pakaian yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam yang dianut selama ini.

Rekomendasi