Shimokawa kembali diteror dengan serangkaian bencana yang diakibatkan oleh meluapnya air sungai di dekat tempat tinggalnya. Saat itu langit sangat pekat. Suasana terasa sangat menakutkan dan mencekam. Shimokawa berpikir ada sesuatu yang salah. Benar saja, tak lama kemudian suara gemuruh air mendekat dan mengantam rumahnya.
Dia yang menyadari volume air terus betambah akhirnya mengajak keluarganya mengungsi. Namun ia terlambat. Air naik dengan sangat cepat. Menyesal telah membuat keputusan yang salah, Shimokawa berusaha menyelamatkan keluarganya dengan mengungsi ke lantai paling atas rumah mereka dan bertahan seharian hingga dievakusi pada Minggu kemarin.
"Saya membuat kesalahan dengan memperkirakan bahwa selama kami berada di lantai dua, kami akan baik-baik saja," ujarnya kepada Reuters di pusat evakuasi di Nagano.
Dahsyatnya Topan Hagibis telah meninggalkan bencana lainnya, salah satunya banjir yang masih mengenangi sejumlah wilayah. Topan terkuat dalam enam dekade ini juga telah membuat penampakan yang mengerikan di Negeri Sakura. Rumah-rumah dan ruas jalan dipenuhi dengan lumpur, potongan kayu, puing yang berserakan, hingga lumpur yang menggunung. Beberapa tempat yang biasanya kering bahkan tampak seperti sungai besar.
-
Apple Ajukan Proposal Baru ke Indonesia, Naikkan Nilai Investasi Jadi Rp1,5 Triliun
22 Nov 2024 08:301 -
2
-
3
-
Bolsonaro cs Didakwa Mau Kudeta Presiden Brasil Lula Usai Pilpres 2022
22 Nov 2024 09:504 -
5