"Topan ini tampaknya akan mempertahankan zona badai besar serta kekuatan ekstremnya saat mendekati kawasan Tokai dan Kanto pada hari Sabtu, antara sore hingga malam hari," kata juru bicara Badan Meteorologi Jepang, dikutip dari NHK, hari ini.
Sementara itu, seoarang warga dikabarkan tewas dan lebih dari 1,6 juta orang dievakuasi. "Seorang pria berumur 49 tahun ditemukan dalam sebuah truk kecil yang terguling dan meninggal," kata juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran Ichihara di Chiba, seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (12/10/2019).
Diperkirakan badai ini membawa hujan lebat ke banyak wilayah di Honshu, terutama di Tokai dan Kanto hingga ibukota Tokyo, di mana curah hujan mungkin mencapai level tertinggi. Kecepatan angin mungkin mencapai hingga 162 kilometer per jam di Tokai dan Kanto-Koshin. Semburan angin mendadak dengan kecepatan maksimum 216 kilometer per jam mungkin terjadi di kedua wilayah.
Baca Juga: Topan Hagibis yang Siap Terjang Jepang
Para pejabat badan cuaca mendesak masyarakat untuk memantau buletin cuaca terbaru serta anjuran evakuasi. Masyarakat juga dianjurkan untuk pergi ke tempat yang aman sebelum kondisinya memburuk.
Para turis juga diimabu selalu mengikuti anjuran otoritas setempat. Pemerintah Jepang meningkatkan layanan informasi dalam bahasa asing mengenai topan Hagibis yang mendekat serta kemungkinan gangguan transportasi. Layanan call center dalam Bahasa Inggris, Cina, dan Korea akan tersedia di Organisasi Pariwisata Nasional Jepang. Informasi mengenai daerah-daerah evakuasi akan disediakan di aplikasi ponsel dan media sosial.
Layanan turis (NHK)
Staf tambahan dengan kemampuan bahasa asing dikerahkan di bandara-bandara besar. Sumber listrik dan pengisi baterai telepon seluler disiapkan di pusat-pusat informasi wisata di penjuru Jepang.