Di antara ke-38 tokoh yang akan dilantik sebagai pembantu presiden, sebanyak 11 tokoh masih dipercaya untuk tetap memegang amanah yang sama di kabinet baru Jokowi-Ma'ruf Amin, Kabinet Indonesia Maju.
Mereka adalah Pratikno sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK).
Selain itu, ada juga Pramono Anung sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab), Basuki Hadimuljono sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR), Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Budi Sumadi sebagai Menteri Perhubungan (Menhub), dan Retno Marsudi sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu).
Kemudian Luhut Panjaitan menjabat sebagai Menko bidang Kemaritiman dan Investasi, lalu Yasonna Laoly sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menhumham), dan Sofyan Djalil sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang.
Laoly sebelumnya telah melepas jabatan Menkumham saat masa akhir periode Kabinet Kerja karena terpilih sebagai anggota legislatif.
Sementara itu, kementerian koordinasi yang dipegang oleh Luhut mendapat penguatan fungsi yakni di sektor investasi, dimana sebelumnya hanya bernama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menjadi Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi.
Kepada 34 orang menteri dan 4 orang pejabat setingkat menteri, Jokowi memberikan lima pesan. Pertama, agar tidak korupsi selama menjabat; kedua tidak ada visi misi menteri, yang ada visi misi presiden dan wakil presiden; dan ketiga semua harus kerja cepat, kerja keras dan kerja yang produktif; keempat jangan terjebak rutinitas kerja yang monoton; dan kelima kerja berorientasi pada hasil nyata.