Baru Dilantik, Erick Thohir yang Langsung Tancap Gas

| 23 Oct 2019 19:55
Baru Dilantik, Erick Thohir yang Langsung Tancap Gas
Serah terima jabatan Menteri BUMN Erick Thohir (dok. Kementerian BUMN)
Jakarta, era.id - Menteri BUMN baru, Erick Thohir langsung tancap gas dan memulai rapat bersama deputi lainnya. Rapat internal langsung digelar usai proses serah terima jabatan dengan Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno.

Dalam sambutannya, Erick sempat menyampaikan harapannya agar kehadiran dirinya dapat memberikan hasil nyata. Terlebih lagi saat ini pada periode ke 2 Presiden Joko Widodo (Jokowi) nama kabinet menteri berubah dari Kabinet Kerja menjadi Kabinet Indonesia Maju. 

Hal ini mengindikasikan keinginan Presiden untuk bisa memberikan hasil nyata dari setiap pekerjaannya serta seluruh jajaran menteri yang ada.

"Saya baru dipanggil bapak Presiden Joko Widodo pada hari Senin (21/10), terus terang saya belum terpikir sempat mempelajari tentang BUMN, saya belum pernah. Jadi makanya tadi seperti saya sampaikan karena besok rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, hari ini kita langsung rapat internal," kata Erick Thohir, Rabu (23/10/2019).

 

Erick mengatakan, tugas sebagai Menteri BUMN sangatlah berat. Sebab, apabila mempelajari soal korporasi, perusahaan biasanya berorientasi kepada keuntungan. Namun, di realitanya, perusahaan pelat merah juga adalah lokomotif untuk pembangunan Indonesia.

"Kalau bicara pembangunan jangka panjang return of investmentnya juga enggak ketemu. Tapi apa pun itu, kalau hanya diperdebatkan tidak ada titik temunya," ujar Erick Thohir.

Ia juga mengingatkan bahwa BUMN adalah agen perubahan Indonesia. Jadi, selain berbicara kinerja, ia juga berharap kesejahteraan masyarakat Indonesia tercapai. Oleh karena itu dirinya menyatakan akan menyusun indikator kinerja utama (Key Performance Indicators/KPI) yang harus dicapai. 

Selain itu Erick juga mengharapkan adanya ekosistem yang sehat antara BUMN, BUMD, serta BUMS. Dengan adanya kolaborasi antara ketiga badan usaha tersebut, Indonesia diharapkan tidak hanya bisa jago kandang, tapi juga bisa menjadi pemain global. 

"Tentu saya belum bisa sharing atau menyampaikan lebih lanjut karena besok baru rapat terbatas untuk meyakinkan apakah ini angka-angka atau target-target yang bisa pastikan banyak hal-hal yang harus kita tuntaskan," jelasnya.

Sejalan dengan Presiden Jokowi, Erik merasa yakin kalau Indonesia di 2045 mampu menjadi menjadi negara maju. Menurutnya ini bukanlah hal yang di awang-awang melainkan sebuah proses yang harus dimulai sekarang.

 

Rekomendasi