Mendesak Tapi Santuy dalam Aksi Demonstrasi ala Lebanon

| 24 Oct 2019 11:31
Mendesak Tapi <i>Santuy</i> dalam Aksi Demonstrasi ala Lebanon
Aksi demonstrasi di Lebanon. (Twitter/ProtestsLebanon)
Jakarta, era.id - Sejak pekan kemarin, ribuan orang di Lebanon turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa. Di tengah riuhnya aksi protes itu, ada yang menarik perhatian. Ketika para demonstrasi beramai-ramai menyanyikan lagu Baby Shark untuk balita yang terjebak di keramaian demo tersebut.

Saat itu, mobil Eliane Jabbour terjebak di tengah kerumunan massa yang menuntut pemerintah. Jabbour yang mengkhawatirkan anaknya lantas protes kepada massa. Ia meminta mereka untuk tak berisik karena Robin, putranya yang masih kecil sedang tidur di kursi depan. 

Namun reaksi yang diberikan massa berbeda. Bukannya marah aksinya diganggu, mereka justru bertindak lucu. Wajah-wajah garang para pria yang tergabung dalam demonstrasi anti-pemerintah di Beirut mendadak ramah. Para pria itu bersama-sama menyanyikan lagu Baby Shark lengkap dengan gerakannya. Dalam cuplikan video, massa yang mengelilingi mobil Jabbour terlihat menepuk-nepuk tangannya sambil bernyanyi.

Bahkan, salah satu pria dengan perawakan besar dan berjenggot meliuk-liuk ala ikan seperti berenang di depan mobil Jabbour. Robin yang tadinya hanya bersandar lantas bangun dengan raut muka yang kebingungan melihat para pria itu berjoget.

Kejadian unik ini kemudian direkam oleh Jabbour dengan cepat viral di lini massa. "Walau dia terlihat bingung dalam video itu, setiap kali menontonnya ia tertawa," ujar Jabbour kepada Reuters.

Lagu Baby Shark sendiri populer usai perusahaan Pinkfog asal Korea Selatan mengunggahnya di YouTube pada 2016. Sampai saat ini, lagu itu telah ditonton oleh lebih dari 3,7 juta orang.

Baca Juga: Babak Akhir RUU Ekstradisi Hong Kong

 

 

Protes di Lebanon

Aksi protes massa di Lebanon sebenarnya menyerupai aksi demonstrasi lainnya seperti di Chili dan Ekuador. Namun, aksi di Lebanon ini dilakukan dengan cara yang santai, seperti protes dengan poster-poster satire, menyanyi, hingga menari dengan bir di salah satu tangan. Lebanon sendiri terkenal dengan negara yang tak pernah melewatkan pesta dengan alasan apapun. Inilah yang kemudian membuat mereka melakukan aksi dengan cara yang unik. 

Tak hanya dengan cara yang santai tapi mendesak pemerintah, masyarakat Lebabon juga turut membersihkan kekacauan yang ditinggalkan oleh massa demonstrasi. Mereka yang tak ikut aksi memilih untuk berpartisipasi dengan membersihkan sampah yang ditinggalkan. Salah satunya adalah siswa di sekolah kedokteran. Lynn Abi Khalil mengatakan bahwa dirinya tak bisa ikut aksi karena tak mendapatkan izin dari orang tuanya. 

"Saya memilih jalan yang berbeda, dengan membersihkan sampah di area demonstrasi," ujarnya dikutip France24. Sejak Senin lalu, area di sekitar alun-alun ibu kota dipenuhi dengan sampah botol plastik, bendera, hingga poster-poster.

Baca Juga: Torelansi Tinggi di Tengah Aksi Demonstrasi Hong Kong

 

 

 

Protes di Lebanon dilakukan untuk menantang rencana pemerintah yang mengenakan pajak baru untuk penggunaan fitur panggilan suara pada aplikasi WhatsApp sebesar 0,2 dolar AS atau sekitar Rp2.800. Selain itu, pemerintah Lebanon juga akan meningkatkan pajak untuk rokok dan BBM dalam rancangan APBN tahun 2020.

Dikutip ABC, ribuan orang telah turun ke jalan melampiaskan kemarahan mereka kepada para politisi yang dituding korup dan tak becus mengurus negara sehingga mengalami masalah krisis ekonomi. Namun belakangan ini, hal itu membuat demonstran semakin beringas di sejumlah wilayah. Mereka membakar ban-ban bekas dan menjadikannya barikade di ruas-ruas jalan utama. Mereka menuding pemerintah tidak dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelamatkan situasi tersebut.

Demonstrasi telah menyebabkan empat menteri dari Lebanese Forces Party (LBF) mengundurkan diri dari jabatannya. Ketua LBF Samir Geagea yang tergabung dalam jajaran kabinet pemerintahan Perdana Menteri Saad Hariri turut menanggalkan jabatannya. "Kondisi seperti sekarang belum pernah dihadapi Lebanon sebelumnya. Di sisi lain, pemerintahan Hariri belum menunjukkan upaya untuk mengatasi krisis," ujarnya dikutip Al Jazeera.

Tags : demo
Rekomendasi