PKS Tak Bahagia Jadi Jomblo di Oposisi

| 29 Oct 2019 21:52
PKS Tak Bahagia Jadi <i>Jomblo</i> di Oposisi
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera (Wardhany/era.id)
Jakarta, era.id - Partai Keadilan Sosial (PKS) merasa tidak bahagia bila menjadi oposisi sendirian. Ibarat kata jomblo, sebagian besar partai di parlemen memilih mendekat dengan kubu Jokowi-Ma'ruf Amin.

"PKS tidak bahagia kalau oposisi sendirian karena oposisi itu perlu konten tapi perlu numbers juga. Kalau kontennya bagus, tapi numbersnya enggak ada, ya, kalah terus," kata ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat mengisi acara diskusi di wilayah Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

Dirinya masih berharap, partai pengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 tetap solid dalam satu koalisi. Namun, harapannya kini pupus setelah Partai Gerindra memutuskan masuk dalam koalisi pemerintah.

Kini, harapan itu dia sematkan untuk dua partai politik lain yang ada di parlemen yaitu PAN dan Demokrat. Sedangkan di luar parlemen ada juga Partai Berkarya yang gagal saat Pileg 2019.

"Sekarang, Partai Gerindra sudah masuk. Jadi ada PAN, Demokrat, PKS, Berkarya. Saya berharap empat-empatnya bersama," ungkapnya.

Meski masih berharap PAN dan Demokrat bersama dalam koalisi oposisi, namun Mardani bilang, PKS tidak mau mempengaruhi atau mengajak paksa dua partai itu tetap berada di jalur luar pemerintahan. Karena, menurutnya setiap partai sudah punya jalan masing-masing.

Apalagi, PKS mawas diri dengan kondisinya saat ini yang bukan partai pemenang pemilu. Sehingga, bakal sulit pastinya mengajak partai lain untuk ikut ke jalan yang sudah dipilih partainya.

"Kecuali kalau kita pemenang. Kalau oposisi kan belum tentu mau (diajak), kalau diajak paling dibilang sok sokan (oposisi). Memang enak jadi oposisi?" ujarnya sambil tersenyum.

Meski sendirian jadi oposisi, Mardani bilang, PKS tak risau. Apalagi, beberapa waktu belakangan ini muncul gerakan masyarakat sipil.

Gerakan masyarakat sipil ini, kata dia, muncul setelah ada hukum sentimen publik. Sehingga, kekuatan masyarakat sipil ini dianggap Mardani bisa bergerak bersama dengan partai oposisi.

"Ketika publik punyabsentimen yang sama, frekuensi nyambung, intervensi terjadi maka akan terjadi gelombang yang menjadikan oposisi kuat walau tidak hanya dari parpol saja. Tapi sinergi parpol dan civil society, serta teman-teman media, dan mahasiswa," ujarnya.

Anggota DPR RI ini juga memastikan, ke depan partainya bakal jadi oposisi yang tidak asal bunyi. PKS, kata Mardani, bakal jadi oposisi yang kritis dan siap membela kepentingan rakyat.

Walau nantinya PKS ditinggal sendirian dengan PAN dan Demokrat, kata Mardani, haluan partainya sebagai partai oposisi tidak akan berubah. "Kalaupun ditinggal sendiri ya kita akan jalankan peran dan fungsi kita. Walaupun secara sistematis agak berat," tutupnya.

 

Rekomendasi