Kecerdasan buatan yang diciptakan Inoue itu dapat menulis satu musik dalam beberapa detik. Inoue adalah seorang produser dan komposer yang telah menulis untuk band-band top seperti Arash.
Pria beragama Katolik ini bilang, dirinya sangat sedih menggunakan program AI tetapi akhirnya memutuskan untuk memasukkannya karena sejarah musik dan teknologi saling terkait.
"Saya pikir saya harus memberikan semua yang saya miliki untuk lagu itu, jadi saya memutuskan untuk memasukkan semua teknologi mutakhir yang saya miliki," katanya, seperti dikutip Antara. Dia menulis bersama dengan "Amadeus Code AI".
Lagu itu, yang ditulis atas perintah Konferensi Wali Gereja Jepang dan akan dimainkan secara massal di kota Nagasaki serta Tokyo. Lagu ini juga akan muncul dalam beberapa versi, termasuk instrumental dan karaoke.
Ada juga tarian dan gerakan tangan bergaya yang merupakan versi bahasa isyarat bahasa Jepang untuk lirik lagu, dengan video pengajaran yang diunggah di situs resmi untuk kunjungan paus. Inoue berharap para umat di misa umum, yang akan diadakan di stadion, akan bernyanyi dan menari bersama dengan lagu tersebut.