Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, Rudiantara sudah mengikuti proses yang dilakukan Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai oleh Presiden Joko Widodo. Nah, TPA memutuskan pria yang akrab disapa Chief RA itu sebagai orang nomor satu di PLN.
"Jadi ada 3 diusulkan yakni Rudiantara, Inten, satu lagi bukan dari Internal. Yang terbaik kondisi ini Pak Rudiantara yang dibutuhkan PLN," kata Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Menurut Arya, sosok Rudiantara sekarang ini dibutuhkan di PLN, apalagi di PLN sekarang tengah menyelesaikan mega proyek 35.000 Mega Watt. TPA menilai Rudiantara dianggap mampu menyelesaikan proyek ini.
Selain itu, tugas bos PLN juga mengurangi impor solar. Nah, lagi-lagi TPA menilai bila Rudiantara mampu menyelesaikan masalah tersebut.
"Diantara semua yang capable untuk itu pak Rudiantara. Presiden Jokowi kan bilang impor tekan terus, PLN termasuk yang harus tekan impor dan Rudiantara tepat untuk melakukan itu," kata dia.
Nah, dalam waktu dekat ini PLN lanjut Arya, akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Tentunya RUPS itu adalah untuk mengukuhkan Rudiantara menjadi bos BUMN sektor setrum.
"Sesuai dengan TPA akhir, Menteri teknis dan menteri BUMN dan Pak Presiden Jokowi. Saat ini tinggal RUPS," kata dia.
Selain itu, ada posisi baru di PLN. Kedepan PLN akan memiliki Wakil Direktur. Posisi ini akan diisi oleh Darmawan Prasojo (Darmo). "Nanti ada wadirut di PLN," kata dia.
Sebelumnya, pada 2008, Rudiantara pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PLN mendampingi Fahmi Mochtar. Ia mengundurkan diri pada 22 Desember 2009. Ia juga menjadi Direktur Hubungan Korporat PT XL Axiata Tbk dari Maret 2005 hingga 2008. Sebelum menjadi Wakil Direktur Utama PLN, Rudiantara juga sempat Wakil Presiden Direktur PT Semen Gresik Persero dan bos Telkomsel.
Lulusan Universitas Padjajaran itu juga pernah menjadi bos Indosat selama 10 tahun sejak tahun 1990-an. Rudiantara juga pernah ditunjuk menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada 2014