Bandung, era.id - Sayembara desain ibu kota negara segera membuahkan pemenang. Pengumumannya akan dilakukan 23 Desember 2019, sedangkan malam tahun barunya, hadiah akan diserahkan kepada sang pemenang.
Saat ini, dewan juri sudah menyerahkan lima desain ibu kota negara hasil sayembara kepada Presiden RI Joko Widodo. Kelima desain ini telah dipresentasikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Menurut salah satu juri, Ridwan Kamil, Presiden RI Joko Widodo terkesan dengan desain yang dipresentasikan. Gubernur Jawa Barat ini juga memuji desain pilihan Presiden.
“Keren banget (hasil sayembara desain ibu kota). Pokoknya desain yang disukai presiden keren banget,” kata Ridwan Kamil usai menghadiri presentasi sayembara desain ibu kota negara bersama Presiden RI Joko Widodo.
Sebagai dewan juri, ia menjamin bisa mempertanggungjawabkan desain yang diserahkan kepada Presidan. Ia bilang, ada empat syarat yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan desain ibu kota negara.
“Kota ini harus tidak bermasalah. Kedua harus punya identitas, itu yang penting,” ucapnya.
Kata Ridwan Kamil, desain yang dipilih tentu tidak sembarangan mengingat yang didesain bukan hanya kota baru, melainkan ibu kota baru. Untuk itu diperlukan desain yang memiliki identitas.
“Orang akan bertanya apa bedanya ibu kota Indonesia dengan Brazil atau Jepang (misalnya). Maka ke-identitas-an muncul di situ, isu sejarah, Pancasila,” lanjutnya.
Selain itu, ibu kota negara harus kontekstual. Artinya, merespons alam, terlebih wilayah yang dipilih untuk menjadi ibu kota baru Indonesia adalah daerah tropis di Kalimantan.
Daerah tersebut memiliki kekhasan topografi seperti rawa-rawa, sungai, gunung, bukit. Semua itu harus dimasukkan sebagai unsur dalam membuat kota.
Syarat lainnya adalah urban sistemnya, mulai dari jalan bagi pejalan kaki, isu lingkungan, smart city, dan lain-lain.
“Gabungan itu semua harus ada di desain si pemenang itu,” tambahnya.
Ia menilai, karya pemenang sayembara desain ibu kota negara memiliki kesempurnaan sekitar 80 %. Untuk itu, nantinya, akan ada kolaborasi antara pemenang sayembara dengan hasil karya desain lainnya.
“Maka rekomendasi juga adalah nanti ada penyempurnaan. Pemenang mungkin 80 % perfect-lah. Kurang 20 persennya nanti diisi dari juara-juara berikutnya yang kita anggap bisa dimasukan, sehingga nanti jadi kolaborasi,” katanya.
Pada Agustus 2019 lalu, Pemerintah Pusat telah memutuskan untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan sebagiannya lagi ke Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.
Pusat pemerintahan Indonesia nantinya akan ada di area sekira 5.000 hektare dari total keseluruhan area sekitar 50 ribuan hektare.