"Ada penurunan sebanyak 3.000 lebih pengunjung dan saya harap ini tidak berlangsung lama dan semoga Pemerintah Tiongkok bisa menuntaskan masalah ini hingga kunjungan wisatawan kembali normal," kata Wayan Koster dalam Rapat Pimpinan BNN di Denpasar, Selasa (28/1/2020).
Ia mengatakan saat ini Bali sudah dalam posisi siaga baik dengan kesiapan alat pendeteksi di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pelabuhan karena sejauh ini tidak ada terdeteksi virus korona yang masuk ke Bali.
Menurutnya, sektor pariwisata sangat sensitif, baik itu sensitif dari segi keamanan, sensitif juga dari isu-isu yang mengkhawatirkan para wisatawan. Salah satunya, muncul soal virus korona yang membuat pariwisata terganggu.
"Jadi bulan ini saja itu penurunannya itu mencapai 3.000 lebih wisatawan yang dari Tiongkok. Kami tentu terus berupaya mencegah sehingga tidak berpengaruh terhadap kunjungan dari negara-negara lainnya ke Bali," ucap Koster.
Ia menambahkan kalau Bali sangat bergantung pada kondisi pariwisata yang dapat mempengaruhi struktur ekonomi masyarakat.
Dalam sambutannya, Koster mengatakan lebih dari 50 persen perekonomian di Bali disumbang oleh Pariwisata. Selain itu, Bali juga menjadi penyumbang pintu masuk terbesar wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Hampir 39 persen wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia itu masuk dari Bali.
"Hanya pariwisata sumber ekonomi bagi masyarakat karena Bali tidak punya minyak, batu bara, emas, jadi hanya punya budaya dan menjadi daya tarik wisatawan di Indonesia serta masyarakat dunia untuk berkunjung ke Bali sehingga pertumbuhan pariwisata di Bali ini menjadi kekuatan ekonomi masyarakat Bali," ucap Koster seperti dilansir Antara.