Tapi pesawat berkapasitas 500-an penumpang itu tak terisi penuh. Hanya 200 penumpang yang terdiri dari 150 warga Inggris Raya, 20 warga Spanyol, dan warga negara Eropa lainnya yang ikut dalam pesawat. Proses evakuasi berlangsung dadakan, karena pihak Kedutaan Inggris di China hanya memberitahukan proses evakuasi dua jam sebelum keberangkatan.
Foto-foto di media sosial memperlihatkan bagaimana para warga Inggris dievakuasi dengan mengenakan masker dan kacamata pelindung. Akun Instagram Ben Kavanagh memperlihatkan kursi pesawat yang kosong melompong.
Kondisi Pesawat yang Mengangkut WN Inggris (Dailymail)
Dari ratusan ekspatriat Inggris di Wuhan, tak semua bisa dievakuasi. Dilema datang dari para ekspatriat yang menikah dengan warga Wuhan. Mereka harus memilih apakah ikut evakuasi seorang diri, atau tetap tinggal bersama keluarganya di pusat pandemik virus korona itu.
Seperti halnya Adam Bridgeman. Ia mengaku dikontak staf kedutaan dua jam sebelum pesawat berangkat sehingga tak bisa mengejar pesawat. Lagi pula, pemerintah Inggris hanya memfasilitasi evakuasi untuk ia sendiri, dan harus rela meninggalkan istri dan anaknya.
Adam Bridgeman (Dailymail)
"Kami baik-baik saja dan tetap berpikir positif. Pemerintah berjanji akan menjemput kami dengan pesawat berikutnya atau menumpang pesawat lain dari negara-negara Uni Eropa," katanya seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (31/1/2020).
Sementara itu, Chris Hill memilih untuk tidak ikut 'pulang kampung' karena Kementerian Luar Negeri Inggris (FCO) tidak mengizinkan istri dan anaknya ikut dievakuasi.
Chris Hill (Dailymail)
Anaknya, Renee yang berusia 4 tahun, dan istrinya Caitlyn Gao tak diizinkan ikut karena mereka adalah WN China. Pemerintah China tak mengenal kewarganegaraan ganda, maka WN China dilarang meninggalkan Wuhan.
"Saat (FCO) menelepon dan bilang tak bisa menjanjikan kursi (penerbangan) untuk anak istri saya, saya bilang 'saya tak ikut'," katanya.
Pria 38 tahun ini mengaku sangat mencintai keluarganya. Ia tak ingin 'berjudi' bila tetap berangkat ke bandara tapi ternyata anak istrinya tak bisa ikut.
"Kalau saya tetap berangkat ke bandara, dan mengajak mereka tapi akhirnya mereka tak diizinkan meninggalkan Wuhan, apa yang terjadi selanjutnya?" ucap Chris.