Tradisi Parpol Dukung Kadernya, Masih Pentingkah?

| 09 Nov 2017 02:43
Tradisi Parpol Dukung Kadernya, Masih Pentingkah?
Ray Rangkuti, di D'hotel, Guntur, Jakarta Selatan. (ZAKIYAH/era.id)
Jakarta, era.id- Ray Rangkuti, seorang pemerhati politik, menyatakan keanehannya akan sebuah partai politik yang tidak mendukung kadernya untuk maju pilkada. 

Hal ini disampaikan sebagai bentuk sindiran pada Partai Golkar yang mendukung Ridwan Kamil untuk maju ke Pilkada Jabar 2018, sementara Dedi Mulyadi yang justru kadernya malah tidak didukung. 

Sebenarnya tidak masalah, jika sebuah partai mendukung kandidat lain untuk maju ke pilkada. Namun, yang jadi masalah adalah jika partai tersebut sudah memiliki kader yang kompeten untuk maju, sayang jika tidak didukung. 

Elektabilitas memang penting dalam memilih bakal calon pilkada tetapi ada hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu tradisi mencalonkan kader yang dianggap baik. "Bukan menurut parpolnya saja tetapi juga menurut publik secara menyeluruh tujuannya untuk tidak membuat kecewa partainya," tandas Ray di D'Hotel, Guntur, Jakarta Selatan, Rabu (08/11/2017). 

Ray mengatakan hal ini bentuk upaya politik balas budi kepada kader-kader yang telah bekerja untuk publik, "Dan memiliki impikasi terhadap partai," tutupnya.

Tags :
Rekomendasi