“TKP sudah diolah kembali oleh Kapolres hari ini Kombes Azis Andriansyah, penyidik masih lakukan upaya penyelidikan,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra, Senin (3/2/2020).
Kombes Asep memastikan Polri terus berupaya untuk mengungkap sosok dibalik pembunuhan Akseyna. Sejauh ini, 28 orang sudah diperiksa sebagai saksi.
“Sejauh ini pemeriksaan sudah 28 orang yang diperiksa sebagai saksi, penyidik masih lakukan upaya penyelidikan,” ucapnya.
Akseyna Ahad Dori ditemukan tewas mengapung di Danau Kenanga, Universitas Indonesia (UI), pada 26 Maret 2015. Awalnya dia diduga bunuh diri karena ditemukan secarik surat di kamar kosnya yang seolah-olah berisi pesan perpisahan. Namun Brigjen Krishna Murti, yang kala itu menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, menduga Akseyna dibunuh.
Polisi kemudian mencari jejak pembunuh Akseyna, namun mendapati kendala seperti tempat kejadian perkara (TKP) dan jenazah tak lagi steril. Ayah Akseyna, yang merupakan perwira menengah TNI AU, Kolonel (sus) Mardoto, masih yakin polisi mampu mengungkap kasus anaknya.