Staf Khusus Presiden, Adamas Belva Syah Devara bilang, virus korona tidak menyebar dengan sendirinya. Setiap orang, termasuk kamu kids era now, bisa menjadi penyebar virus korona baru. Kesadaran terhadap penyebar potensial perlu mendapatkan perhatian bersama.
“Kita harus mulai dari kita sendiri. Kita tidak sedang berperang dengan cepat tapi kita berperang dengan diri sendiri. Ya, itulah kenapa saya di sini untuk menyadarkan kita semua, ya anak muda ini supaya lebih aware, kalau kita ini sebenarnya adalah kunci juga untuk menghentikan penyebaran virus ini,” kata pendiri Ruang Guru ini, Senin (23/3).
Ia meminta para anak muda jangan ngeyel dengan anjuran di rumah saja. Saat menuju ke Graha BNPB atas undangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, ia melihat jalanan masih ramai dan masih banyak orang yang berada di luar rumah.
“Jangan dulu hang out. Kurangi sosialisasi yang tidak penting. Di rumah saja dulu. Karena generasi milenial ini adalah penular virus terbesar,” tegas Adamas.
Anak muda memang memiliki potensi besar sebagai pembawa (carrier) mikroorganisme SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 dan menularkan kepada orang tua atau manusia usia lanjut (manula). Hal ini dapat terjadi ketika anak muda yang sudah terkena namun tampak sehat kemudian secara langsung maupun tak langsung membawa virus tersebut ke lingkungan yang terdapat manula.
Kasus tersebut kemudian menjadi persoalan serius sehingga golongan muda harus memperhatikan betul jangan sampai menjadi sumber penyebaran virus di lingkungan keluarga dan sekitarnya.
“Anak muda yang nampak sehat dalam beberapa kasus justru bisa menjadi pembawa mikroorganisme SARS-CoV-2 kepada golongan manusia usia lanjut (manula). Ketika kita terkena dan tidak isolasi diri, ini problem mendasar sehingga sebarannya cepat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto.
Oleh karena itu, Yuri mengajak siapapun termasuk yang merasa sehat agar benar-benar mematuhi imbauan pemerintah untuk lebih banyak tinggal di rumah dengan isolasi mandiri.
"Jangan keluar rumah dan beraktivitas jika benar-benar tidak diperlukan,” imbuh Yuri.
Lebih lanjut Yuri juga sudah beberapa kali memberikan informasi tentang upaya-upaya pencegahan penularan penyakit Covid-19, yang didasari kontak dekat akibat cemaran droplet sakit kepada orang lain baik melalui batuk atau bersin.
Materi cemaran yang berisi virus korona baru itu, kata dia, dapat berada di udara (airborne) sehingga penting bagi siapa saja untuk menjaga jarak interaksi minimal satu meter.
"Kita ingatkan tetap laksanakan upaya menjaga jarak saat melaksananan kontak sosial, jangan kurang dari satu meter. Ini penting untuk menghindari kerumunan, pertemuan-pertemuan menghadirkan banyak orang yang memiliki peluang penularan penyakit ini," imbuhnya.
Lebih lanjut cemaran itu, menurut Yuri, juga dapat tertinggal di benda mati. Banyak kejadian cemaran di benda mati tertinggal dan tidak sengaja disentuh orang sehat sehingga pindah tangan. Kemudian korban yang tangannya tercemar memindahkan virus ke tubuhnya baik melalui area muka atau saluran napas karena tidak mencuci tangan.
Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat agar melakukan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selebihnya bagi masyarakat yang tengah menjalankan giat bekerja di rumah (Work From Home) juga diharapkan agar mematuhi protokol tersebut dan tidak keluar rumah tanpa alasan penting seperti memenuhi kebutuhan pangan atau kesehatan.
"Ada sebagian saudara-saudara yang tidak mungkin bekerja dari rumah agar berhati-hati terkait ini. Kemudian yang bekerja dari rumah pastikan jika tidak mendesak keluar rumah, jangan keluar rumah," tutup dia.