Permintaan Jokowi agar kurva COVID-19 ditekan bulan ini disampaikan dalam sidang kabinet paripurna melalui konferensi video di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (6/5).
Jokowi meminta jajarannya termasuk aparat hukum untuk mengerahkan seluruh kemampuan dalam membendung pandemi COVID-19 beserta dampak sosial ekonomi yang turut menyertainya di berbagai wilayah.
"Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai, sesuai target yang kita berikan yaitu kurvanya sudah harus turun, dan masuk pada posisi sedang di bulan Juni, di bulan Juli harus masuk pada posisi ringan, dengan cara apapun," katanya.
Infografik (Dok. BNPB)
Merespon permintaan Jokowi, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meluncurkan Gerakan Kurva Landai hari ini, Sabtu (9/5/2020). Gerakan tersebut melibatkan kepedulian semua orang untuk tidak tertular dan menulari virus korona baru.
"Maka kita harus tau dan paham bahwa satu-satunya cara untuk melandaikan kurva adalah memastikan bahwa kita tidak menularkan (virus) dan orang lain tidak menularkan kepada kita dengan mengubah perilaku," ujar Ketua Tim Pakar Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam dialog yang mengambil tema Gerakan Kurva Landai di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (9/5).
Tentang bagaimana dan tata laksana gerakan tersebut, Wiku menjelaskan semua orang harus mengikuti perubahan perilaku dan kesadaran masing-masing untuk melakukan anjuran protokol kesehatan seperti mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, jaga jarak, menggunakan masker dan menjaga imunitas tubuh.
Ya, cuma perlu kesadaran untuk jaga jarak, cuci tangan, dan pakai masker untuk ikut serta dalam Gerakan Kurva Landai. Cara yang selama ini saban hari kita dengar bukan?
Wiku optimis apabila seluruh masyarakat melaksanakan Gerakan Landai Kurva maka Indonesia segera terbebas dari penularan COVID-19.
"Kalau kita semua melakukan hal yang sama, maka virus itu tidak akan mampu menulari antar manusia," jelas Wiku.
Sementara itu, ilmuwan dari Singapore University of Technology and Design (SUTD), yang sempat memprediksi COVID-19 akan berakhir di Indonesia pada September 2010, kembali mengubah prediksi. Sekarang prediksi tersebut mundur jadi 7 Oktober 2020.
Dok. Asiaone
Sebelumnya, penelitian dari SUTD menggunakan data penyebaran virus korona di Indonesia pada 29 April 2020 dan menghasilkan kesimpulan korona di Indonesia berakhir pada 1 September 2020. Sekarang mereka menggunakan data pada 5 Mei 2020 dengan hasil akhir wabah COVID-19 pada 7 Oktober 2020.