Berbagai Obat Korona yang Dipakai Pemerintah

| 03 Apr 2020 10:40
Berbagai Obat Korona yang Dipakai Pemerintah
Menkes Terawan Agus Putranto (Foto: Anto/era.id)
Jakarta, era.id - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan hingga saat ini belum ada vaksin maupun antivirus untuk menangkal virus korona atau COVID-19. Tapi, pemerintah memesan obat yang dipercaya mampu menyembuhkan pasien korona.

"Kita menggunakan Tamiflu yang persediaannya ada, yaitu kita sudah ada di dinas kesehatan dan sudah terbagikan," ujar Terawan saat memberikan pemaparan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (2/4/2020).

Tamiflu yang memiliki nama generik Oseltamivir, adalah obat antivirus golongan neuraminidase inhibitor (NAI) yang biasa digunakan untuk mengobati influenza tipe A dan tipe B.

Obat Tamiflu dapat digunakan berdasarkan protokol dan rekomendasi dari perhimpunan dokter paru dunia dan digunakan di berbagai negara. Saat ini, pemerintah sudah membagikan 450.000 tablet obat Tamiflu ke rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia.

Infografik (Ilham/era.id)

Terawan mengatakan, Indonesia juga memproduksi Tamiflu. Kini, pemerintah telah mendatangkan bahan baku Tamiflu sehingga diharapkan dapat tersedia sekitar satu juta tabblet dalam waktu dekat.

"Kemarin hari Rabu datang bahan baku untuk Tamiflu, yang sehingga kita akan bisa mendapatkan satu juta tablet dalam seminggu dua minggu," kata Terawan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan akan menggunakan Avigan dan Klorokuin untuk menyembuhkan pasien korona. Kedua obat tersebut disebut cespleng mengobati pasien korona. Saat ini pemerintah sudah memesan jutaan obat tersebut baik dari dalam negeri maupun impor.

"Obat ini sudah dicoba oleh 1,2,3 negara dan memberikan kesembuhan yaitu Avigan, kita telah mendatangkan 5.000 dan dalam proses pemesanan 2 juta. Kedua, Chloroquine. Ini kita telah siap 3 juta," kata Jokowi.

Namun, Presiden menegaskan obat tersebut bukanlah obat utama untuk menyembuhkan pasien positif virus korona.

"Yang pertama, saya sampaikan Klorokuin ini adalah bukan obat first line, tapi obat second line, karena memang obat Covid-19 ini belum ada, dan juga belum ada antivirusnya," jelasnya.

 

Rekomendasi